Kisah Nyata : KEAJAIBAN TAHLILAN YANG MENGEJUTKAN
Kejadiannya sekitar tahun 1995 silam di kecamatan Puger kabupaten Jember, tepatnya di desa Kalimalang (salah satu desa di pesisir pantai yang sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai nelayan). Cerita ini adalah kisah nyata yang diceritakan langsung oleh teman saya, yang merupakan keponakan dari orang yang mengalami pengalaman luar biasa ini.
Orang tersebut saat ini masih hidup, dan bisa ditelusuri kebenaran kisahnya. Semoga kisah nyata ini menambah keyakinan kepada kita akan kebenaran amaliah tahlilan, bahwa amalan tahlilan ini bukan bid’ah munkaroh yang menyebabkan para pelakunya masuk neraka sebagaimana yang diklaim oleh orang-orang yang mengaku dan merasa paling mengikuti Sunnah Nabi Saw.
Mengais Rezeki di Tengah Laut ..
Begini kisahnya, di pesisir pantai cuaca nampak cerah, sinyal positif bagi nelayan untuk segera berangkat ke tengah laut. Dengan ditemani seorang teman non muslim (seorang penganut Kristen), dengan perahu kecil dan peralatan sederhana, berangkatlah mereka mengais rejeki di tengah laut.
Singkat cerita, di samudera hindia yang luas, tiba-tiba cuaca memburuk. Gelombang ganas mengombang-ambingkan perahu kecil nelayan tradisional tersebut sehingga memasuki perairan yang belum pernah mereka kenal. Tak terlihat daratan sama sekali, tanpa naungan, tanpa navigasi, mereka hanya berdua di sini! Benar-benar hanya berdua! Gawatnya lagi, cadangan makanan yang hanya cukup untuk semalam saja, ikut hanyut dihantam gelombang. Kabar buruk pun diterima keluarga di rumah. Mereka dikabarkan telah meninggal!
Pada malam itu juga sebagaimana kebiasaan warga Nahdliyin (Warga NU) yang memegang teguh amaliah tahlilan yang secara turun temurun diajarkan dan diamalkan oleh para kyai, maka diadakanlah acara dzikir dan do’a tahlilan secara berjama’ah bersama tetangga. Acara tahlilan dilaksanakan secara sederhana untuk mendo’akan anggota keluarga mereka yang dikabarkan menjadi korban keganasan gelombang laut.
Acara Tahlilan Diadakan Selama Tujuh Hari ..
Subhanallah… keajaiban terjadi sangat mengejutkan, “percaya nggak percaya” dengan apa merekaka saksikan. Tanpa disangka setelah hari ketujuh tahlilan, sang paman yang dikabarkan meninggal di laut tersebut pulang dalam keadaan sehat wal afiat, dengan wajah yang bersih tanpa ada tanda beliau hidup merana dan kekurangan. Kenyataan tersebut membuat masyarakat sekitar geger. Sementara itu, keluarga sangat bahagia menerima kehadirannya, tak dikira orang yang mereka cintai pulang seakan “bangkit” dari kematian!
Akhirnya, beliau menceritakan kenapa sampai saat itu masih hidup. Di malam pertama beliau terombang-ambing di tengah laut, di saat rasa lapar dan haus yang mulai menyerang, entah dari mana datangnya, beliau mendengar bacaan surah Yasin yang di lantunkan secara berjama’ah, kemudian secara bergiliran beliau mendengar bacaan-bacaan dalam tahlilan. Bacaan tersebut terdengar sangat jelas seperti dibaca di depan mata saja. Dan itu membuat hati menjadi tenang, kekhawatiran dan rasa takut hilang begitu saja.
Anehnya, temannya yang Kristen sama sekali tak mendengarnya! Kemudian, lagi-lagi entah dari mana datangnya, tercium bau makanan yang sangat dekat seolah-olah makanan itu ada di depan mata saja. Dan ajaibnya, setelah mencium bau makanan tersebut, rasa lapar dan hausnya hilang sama sekali! Kejadian tersebut terus berlangsung sampai hari ke tujuh.
Setelah hari ketujuh, bi idznillah (atas izin Allah), datanglah segerombolan lumba-lumba yang mendorong kapal mereka sehingga sampai ke pantai.
Subhanallah
Friday, December 19, 2014
Pemerintah Intensifkan Pelatihan Tanggap Bencana di Wilayah Rawan Longsor
Pemerintah Intensifkan Pelatihan Tanggap Bencana di Wilayah Rawan Longsor
Presiden Joko
Widodo menginstruksikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
agar memberikan sosialisasi dan pelatihan kebencanaan kepada warga
masyarakat.
Presiden
Jokowi meninjau lokasi bencana longsor di Banjarnegara, Jawa Tengah, 14
Desember 2014 (Foto: Dokumentasi Sekretariat Kabinet)
JAKARTA— Untuk mengantisipasi ancaman
bencana longsor seperti halnya yang terjadi di Banjarnegara Jawa
Tengah, Pemerintah menekankan pentingnya sosialisasi pengetahuan bencana
kepada masyarakat.
Presiden Joko Widodo di Jakarta, Kamis (18/12) menginstruksikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama jajaran kepala daerah yang wilayahnya rentan bahaya longsor, agar memberikan sosialisasi dan pelatihan kebencanaan kepada warga masyarakat.
"Ini semuanya kita harus waspada. Karena tidak hanya satu dua tiga empat atau lima titik rawan longsor, tetapi ada ratusan titik di tanah air ini yang rawan longsor. Terutama di Jawa ini banyak sekali," kata Presiden Joko Widodo.
Sementara itu Kepala BNPB Syamsul Maarif menjelaskan pihaknya telah menyiapkan pelatihan kebencanaan khususnya di wilayah Jawa yang memang rentan bencana longsor.
"Bapak Presiden menginstruksikan kepada kami untuk melakukan pelatihan di wilayah yang memang rentan. Yaitu di Jawa Barat bagian Selatan. Jawa Tengah bagian tengah dan selatan. Lalu Jawa Timur. Untuk dilakukan edukasi serta pelatihan-pelatihan," jelas Syamsul Maarif.
"BNPB sendiri melalui BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) di setiap daerah sudah memberikan informasi ini. Kami juga membuat rencana aksi terpadu, yang merupakan hasil pemikiran dan upaya antisipasi beberapa kementrian dan lembaga. Namun tetap perlu dilakukan pelatihan," tambahnya.
Presiden tambah Syamsul Maarif juga memerintahkan agar BNPB bekerja sama dengan Badan Geologi dari Kementerian Energi Sumber Daya Mineral, segera memasang alat sistim peringatan dini atau Early Warning System di tempat-tempat yang sudah ditengarai merupakan wilayah rawan longsor.
"Bapak Presiden juga memerintahkan agar BNPB bekerjasama dengan ESDM untuk memasang alat early warning system . ditempat-tempat yang sudah ditenggarai merupakan wilayah rawan longsor. Sekaligus juga dilatih. Kami kerjasama dengan UGM dan teman-teman BPPT untuk melaksanakan perintah bapak Presiden," kaya Syamsul Maarif.
Peneliti longsor dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Edy Prasetyo Utomo kepada VOA menyoroti soal pentingnya pendidikan dan sosialisasi kebencanaan menyangkut bencana longsor kepada masyarakat.
"Melakukan edukasi kepada masyarakat setempat. Yaitu di daerah-daerah yang sudah dipetakan dengan skala 25 hingga 50 ribu yang sudah dinyatakan sebagai daerah rawan bencana longsor. Di daerah-daerah itu jangan ada aktifitas dengan menanam tanaman pertanian akar pendek seperti sayur-sayuran. Khususnya di daerah yang kemiringannya 30 hingga 40 derajat," tambahnya.
Edy Prasetyo Utomo menambahkan masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana longsor perlu mengetahui gejala-gejala awal munculnya bencana longsor.
"Longsor itu ada gejala-gejalanya. Misalnya ada retakan. Kemudian ada tanaman tiba-tiba miring. Lalu kalau kita mau buka jendela atau pintu rumah susah dibuka. Apalagi tiang rumah miring. Itu gejala awal. Lalu air sumur kita menjadi keruh. Ini yang harus disampaikan kepada masyarakat di sekitar rawan bencana," kata Edy Prasetya Utomo.
Pemerintah Relokasi Warga Korban Bencana Longsor Banjarnegara
Selain soal sosialisasi dan pendidikan kebencanaan kepada warga yang bermukim di wilayah rawan longsor, Presiden juga menginstruksikan kepada jajaran instansi terkait agar segera melakukan perencanaan terkait dengan relokasi warga di sekitar lokasi bencana longsor di Dusun Jemblung, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, Jawa Tengah.
Kepala BNPB Syamsul Maarif memperkirakan, untuk relokasi warga korban bencana longsor di Banjarnegara itu setidaknya diperlukan sekitar 85 unit rumah, dengan kebutuhan dana sekitar Rp 5,168 miliar.
Selain rumah juga dibutuhkan dana untuk pembangunan infrastruktur jalan termasuk rehabilitasi jembatan putus yang juga dekat dengan peristiwa longsor itu. Kemudian juga ada bendungan, tebing sungai, saluran irigasi, normalisasi sungai. Total anggaran menurut Syamsul sekitar Rp 25,7 miliar.
Hingga Kamis (18/12) jumlah korban bencana longsor di Karangkobar, Banjarnegara, Jateng telah ditemukan 79 orang meninggal. Namun pemerintah bersama tim gabungan bertekad akan terus melakukan pencarian korban yang hingga kini belum diketemukan.
Presiden Joko Widodo di Jakarta, Kamis (18/12) menginstruksikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama jajaran kepala daerah yang wilayahnya rentan bahaya longsor, agar memberikan sosialisasi dan pelatihan kebencanaan kepada warga masyarakat.
"Ini semuanya kita harus waspada. Karena tidak hanya satu dua tiga empat atau lima titik rawan longsor, tetapi ada ratusan titik di tanah air ini yang rawan longsor. Terutama di Jawa ini banyak sekali," kata Presiden Joko Widodo.
Sementara itu Kepala BNPB Syamsul Maarif menjelaskan pihaknya telah menyiapkan pelatihan kebencanaan khususnya di wilayah Jawa yang memang rentan bencana longsor.
"Bapak Presiden menginstruksikan kepada kami untuk melakukan pelatihan di wilayah yang memang rentan. Yaitu di Jawa Barat bagian Selatan. Jawa Tengah bagian tengah dan selatan. Lalu Jawa Timur. Untuk dilakukan edukasi serta pelatihan-pelatihan," jelas Syamsul Maarif.
"BNPB sendiri melalui BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) di setiap daerah sudah memberikan informasi ini. Kami juga membuat rencana aksi terpadu, yang merupakan hasil pemikiran dan upaya antisipasi beberapa kementrian dan lembaga. Namun tetap perlu dilakukan pelatihan," tambahnya.
Presiden tambah Syamsul Maarif juga memerintahkan agar BNPB bekerja sama dengan Badan Geologi dari Kementerian Energi Sumber Daya Mineral, segera memasang alat sistim peringatan dini atau Early Warning System di tempat-tempat yang sudah ditengarai merupakan wilayah rawan longsor.
"Bapak Presiden juga memerintahkan agar BNPB bekerjasama dengan ESDM untuk memasang alat early warning system . ditempat-tempat yang sudah ditenggarai merupakan wilayah rawan longsor. Sekaligus juga dilatih. Kami kerjasama dengan UGM dan teman-teman BPPT untuk melaksanakan perintah bapak Presiden," kaya Syamsul Maarif.
Peneliti longsor dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Edy Prasetyo Utomo kepada VOA menyoroti soal pentingnya pendidikan dan sosialisasi kebencanaan menyangkut bencana longsor kepada masyarakat.
"Melakukan edukasi kepada masyarakat setempat. Yaitu di daerah-daerah yang sudah dipetakan dengan skala 25 hingga 50 ribu yang sudah dinyatakan sebagai daerah rawan bencana longsor. Di daerah-daerah itu jangan ada aktifitas dengan menanam tanaman pertanian akar pendek seperti sayur-sayuran. Khususnya di daerah yang kemiringannya 30 hingga 40 derajat," tambahnya.
Edy Prasetyo Utomo menambahkan masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana longsor perlu mengetahui gejala-gejala awal munculnya bencana longsor.
"Longsor itu ada gejala-gejalanya. Misalnya ada retakan. Kemudian ada tanaman tiba-tiba miring. Lalu kalau kita mau buka jendela atau pintu rumah susah dibuka. Apalagi tiang rumah miring. Itu gejala awal. Lalu air sumur kita menjadi keruh. Ini yang harus disampaikan kepada masyarakat di sekitar rawan bencana," kata Edy Prasetya Utomo.
Pemerintah Relokasi Warga Korban Bencana Longsor Banjarnegara
Selain soal sosialisasi dan pendidikan kebencanaan kepada warga yang bermukim di wilayah rawan longsor, Presiden juga menginstruksikan kepada jajaran instansi terkait agar segera melakukan perencanaan terkait dengan relokasi warga di sekitar lokasi bencana longsor di Dusun Jemblung, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, Jawa Tengah.
Kepala BNPB Syamsul Maarif memperkirakan, untuk relokasi warga korban bencana longsor di Banjarnegara itu setidaknya diperlukan sekitar 85 unit rumah, dengan kebutuhan dana sekitar Rp 5,168 miliar.
Selain rumah juga dibutuhkan dana untuk pembangunan infrastruktur jalan termasuk rehabilitasi jembatan putus yang juga dekat dengan peristiwa longsor itu. Kemudian juga ada bendungan, tebing sungai, saluran irigasi, normalisasi sungai. Total anggaran menurut Syamsul sekitar Rp 25,7 miliar.
Hingga Kamis (18/12) jumlah korban bencana longsor di Karangkobar, Banjarnegara, Jateng telah ditemukan 79 orang meninggal. Namun pemerintah bersama tim gabungan bertekad akan terus melakukan pencarian korban yang hingga kini belum diketemukan.
luarbiasa Warga AS Bentuk 'The Indonesianist Community'
Warga AS Bentuk 'The Indonesianist Community'
Tinggal di
Indonesia telah menjadi sebuah pengalaman yang tidak terlupakan bagi
kebanyakan warga Amerika Serikat. Salah satunya adalah Chris Crow yang
saat ini tinggal di Washington, D.C. dan bekerja di universitas John
Hopkins.
Warga AS, Chris Crow, pendiri 'the Indonesianist Community' di Washington, D.C. (foto/dok: Chris Crow)
17.12.2014
Tinggal di Indonesia selama tiga tahun dan pernah mendapat beasiswa
dari pemerintah Amerika untuk mengajar bahasa Inggris selama satu tahun
di sebuah SMA negeri di desa Paperu, Maluku telah memperkuat ikatan
warga AS, dengan Indonesia.
Chris Crow saat berkunjung ke Istana Air Yogyakarta (foto/dok: Chris Crow)
Inilah yang membuatnya tertarik untuk bergabung dengan dan akhirnya menjadi ketua dari klub perkumpulan warga internasional
yang memiliki ketertarikan terhadap Indonesia ini. Hingga kini anggota
dari milis the Indonesianist Community sudah mencapai sekitar 160 orang.
“(Organisasi) itu dibangun oleh teman saya, namanya Dia sekarang sudah pindah ke Jakarta lagi. Dia kerja di sana sebagai konsultan,” papar Chris kepada VOA Indonesia dengan bahasa Indonesia yang sangat fasih.
Klub ini berdiri karena banyaknya warga di sekitar Washington, D.C.,
baik warga AS mau pun internasional yang tertarik dengan Indonesia, baik
dari segi politik, bahasa, atau pun hal lainnya. “Jadi (Brian) membuat
klub ini supaya mereka bisa berkumpul, ngobrol, dan saling kenal. Juga
untuk menyebar kesadaran tentang Indonesia di Washington, D.C. dan di
Amerika,” ujar Chris.
Kegiatan dari the Indonesianist Community ini juga sangat beragam. Namun yang paling populer adalah klub bahasa. “Itu sekitar 15 orang yang tertarik belajar bahasa Indonesia dan mereka berkumpul setiap minggu,” jelas Chris.
Pertemuan untuk klub bahasa ini biasanya dilakukan di restoran di daerah Washington, D.C. di mana para anggota yang hadir datang untuk melatih kemampuan bahasa Indonesia mereka. “Baik orang yang baru mulai, mau pun yang sudah cukup lancar,” lanjut Chris.
Chris dan anggota klub bahasa Indonesianist Community sedang diliput oleh VOA (Foto: VOA)
Selain klub bahasa, the Indonesianist Community juga kerap kali
mengadakan seminar yang menghadirkan pembicara yang memiliki hubungan
dengan Indonesia. Biasanya para tamu yang hadir adalah profesional yang
memiliki hubungan kerja dengan Indonesia. “Misalnya dari kementerian
luar negeri Amerika atau dari Think Thank, NGO (Non-Governmental
Organizations), kan di Indonesia ada banyak,” jelas Chris.
Pengalaman Tinggal di Indonesia
Chris Crow bermain bersama anak-anak di pantai Sumba (foto/dok: Chris Crow)
Chris juga sangat menikmati interaksinya dengan warga setempat,
bahkan selama mengajar di Maluku, ia tinggal bersama keluarga lokal. “Di
sana orangnya juga sangat ramah. Saya senang sekali tinggal setahun di
sana,” kenang mantan kontestan Asing Star di Indonesia ini.
Chris Crow Ketika Menjadi Kontestan Asing Star di Indonesia (foto/dok: Chris Crow)
Selama di Indonesia, Chris sudah pernah berkunjung ke berbagai tempat
seperti Yogyakarta, Lombok, Makassar, Surabaya, Bandung, Bogor, dan
Jakarta. Sedikit mengherankan ketika mengetahui bahwa Chris belum pernah
berkunjung ke Bali, yang sering menjadi tujuan wisata pertama warga
internasional. “Tiga tahun di Indonesia belum ke bali,” kata Chris
sambil tertawa. “Saya kurang tertarik sama tempat yang turis banget
kayak gitu ya. Rasanya mungkin kayak Australia kadang-kadang,”
lanjutnya.
Chris Crow hobi naik ojek demi hindari kemacetan Jakarta (foto/dok: Chris Crow)
Di antara semua tempat, ibu kota Jakarta menjadi favoritnya. “Di
Jakarta saya betah sekali. Itu gara-gara komunitasnya. Orang-orang di
Jakarta sangat ramah kayak di seluruh Indonesia, tapi di Jakarta lebih
banyak orangnya dan lebih bermacam-macam,” papar pria yang hobi naik
ojek untuk menghindari kemacetan Jakarta bersama Gebong, tukang ojek
langganannya.
Lagi-lagi Chris mengungkapkan kekagumannya terhadap orang-orang Indonesia. “Orang Indonesia menurut saya paling ramah di dunia. Benar-benar luar biasa,” kata Chris.
Kepada teman-teman di Indonesia, Chris sempat berbagi tips kepada mereka yang ingin belajar Bahasa Inggris. “Kalau kalian ingin belajar bahasa Inggris coba aja datang ke tempat yang banyak bule supaya bisa latihan, karena kalo nggak berani latihan pasti nggak belajar,” papar Chris menutup wawancara dengan VOA.

“(Organisasi) itu dibangun oleh teman saya, namanya Dia sekarang sudah pindah ke Jakarta lagi. Dia kerja di sana sebagai konsultan,” papar Chris kepada VOA Indonesia dengan bahasa Indonesia yang sangat fasih.
Kegiatan dari the Indonesianist Community ini juga sangat beragam. Namun yang paling populer adalah klub bahasa. “Itu sekitar 15 orang yang tertarik belajar bahasa Indonesia dan mereka berkumpul setiap minggu,” jelas Chris.
Pertemuan untuk klub bahasa ini biasanya dilakukan di restoran di daerah Washington, D.C. di mana para anggota yang hadir datang untuk melatih kemampuan bahasa Indonesia mereka. “Baik orang yang baru mulai, mau pun yang sudah cukup lancar,” lanjut Chris.

Pengalaman Tinggal di Indonesia



Lagi-lagi Chris mengungkapkan kekagumannya terhadap orang-orang Indonesia. “Orang Indonesia menurut saya paling ramah di dunia. Benar-benar luar biasa,” kata Chris.
Kepada teman-teman di Indonesia, Chris sempat berbagi tips kepada mereka yang ingin belajar Bahasa Inggris. “Kalau kalian ingin belajar bahasa Inggris coba aja datang ke tempat yang banyak bule supaya bisa latihan, karena kalo nggak berani latihan pasti nggak belajar,” papar Chris menutup wawancara dengan VOA.
Thursday, December 18, 2014
Kapal Selam Nuklir Super Rahasia Terbaru Rusia Segera Beroperasi

Senjata utama kapal selam ini adalah rudal antikapal supersonik Oniks (Yakhont) 3M55 yang memiliki jangkauan hingga 350 kilometer. Peluncuran serentak 24 rudal tersebut dapat menjadi masalah serius bahkan bagi armada kapal pengangkut pesawat AS yang memiliki sistem pertahanan udara yang hebat.
Kapal selam kelas Yasen juga dilengkapi dengan Granat, rudal buatan Rusia yang sepadan dengan rudal Tomahawk AS. Rudal ini memiliki jangkauan tembak hingga 3.000 kilometer. Sama seperti Tomahawk, Granat dapat dipasangi hulu ledak nuklir. Selain itu, kapal selam baru ini memiliki rudal Kalibr 3M14, dengan jangkauan tembak lebih dari 500 kilomter, sehingga memungkinkan kapal selam Proyek 885 untuk melancarkan serangan besar-besaran berpresisi tinggi ke arah sasaran di darat.
Melalui tabung torpedonya, kapal selam ini dapat meluncurkan rudal antikapal Biryuza 3M54 dan rudal anti-kapal selam 91R, serta menjatuhkan ranjau. Sebagai bagian kapabilitas pertahanan diri, Severodvinsk memiliki perangkat khusus untuk menembak jatuh berbagai umpan dan mungkin sebuah sistem pertahanan antitorpedo aktif yang mampu menghancurkan torpedo musuh dengan senjata antitorpedo spesial berukuran kecil.
Sementara itu, dalam buku Cold War Submarines, analis maritim Amerika yang terkemuka Norman Polmar mengakhiri bab mengenai proyek kapal selam mutakhir AS dan Soviet dengan menyimpulkan bahwa kapal selam generasi keempat Soviet telah mencapai level yang sama, bahkan melampaui rival-rivalnya buatan AS.

Kapal selam ini dirancang sejak masa Soviet, namun karena masalah ekonomi periode 1990-an proyek ini sempat diabaikan. Kapal selam yang selesai dirancang pada 1991 ini menandai era baru dalam pembangunan kapal selam Rusia. Tidak seperti di AS, yang sejak awal pembentukan armada kapal selam nuklirnya cenderung mengarah pada keseragaman, di Uni Soviet terdapat banyak varian kapal selam dalam berbagai proyek, yang sulit diseragamkan. Fungsi mereka sering kali tumpang tindih.
Perancangan yang tak seragam itu dihentikan saat kapal selam generasi keempat mulai dikembangkan pada 1977. Spesialisasi tempur medan sempit pun dikorbankan, artinya kapal selam nuklir baru harus sama dapat menyerang sasaran di bawah air maupun di permukaan dengan kualitas yang sama, serta mampu meluncurkan rudal jelajah ke arah sasaran di darat. Dengan kata lain, kapal selam ini harus bisa mengatasi segala jenis tantangan yang dihadapi armada kapal selam.
Untuk mewujudkan tujuan itu, perancang kapal selam Rusia menggunakan solusi teknis yang orisinil. Kapal selam kelas Yasen tidak menggunakan struktur lambung ganda seperti semua kapal selam Soviet saat itu, namun ia juga tidak menjadi kapal selam lambung tunggal seperti kapal selam AS. Dua lambung dapat menjamin keandalan dan daya apung kapal selam, sedangkan lambung tunggal berarti kapal selam akan beroperasi tanpa derau dan sulit dideteksi. Yasen berada di antara keduanya, memiliki arsitektur “satu setengah lambung”, dengan sebuah lambung ringan yang hanya menutupi sebagian lambung tekanan kapal selam. Fitur tradisional lain dari desain kapal selam Soviet yang tidak digunakan di kapal selam kelas Yasen adalah tabung torpedonya yang berada di haluan. Pada kapal selam Yasen, sistem sonar Irtysh ditempatkan di haluan, sehingga tidak ada ruang tersisa untuk torpedo. Tabung-torpedo terpasang di bagian tengah kapal selam, agak miring ke arah garis tengah. Jadi, Yasen meminjam konstruksi yang telah banyak digunakan di AS.
Wednesday, December 17, 2014
Jokowi Disebut Angkuh Oleh Media Malaysia, Fadli Zon yang Biasanya Mengkritik kini Membela Jokowi
Jokowi Disebut Angkuh Oleh Media Malaysia, Fadli Zon yang Biasanya Mengkritik kini Membela Jokowi

Inilah Pembelaan Fadli Zon terkait
kebijakan Jokowi akan menenggelamkan kapal Malaysia yang melakukan
illegal fishing di perairan Indonesia.
“Saya sih kalau Pak Jokowi melakukan itu
saya mendukung. Kalau misalnya pihak Malaysia melakukan hal yang sama
ini kan bagian dari sikap resiprokal, kalau kapal-kapal nelayan kita
juga dibakar di Malaysia atau ditenggelamkan, ya kita juga bisa
melakukan hal yang sama,” ujar Fadli Zon. Itulah kata-kata pembelaan
Fadli Zon kepada Presiden Jokowi.
Hal tersebut diungkap Fadli Zon usai
Diskusi Polemik yang bertajuk Wajah Politik Kita di Warung Daun, Cikini,
Jakpus, Sabtu (29/11/2014). Menurut Fadli, toh yang ditenggelamkan
bukan pelakunya namun armada yang digunakannya.
“Kalau ada di perairan kita. Tentu tidak
dengan orangnya ya, kapalnya saja. Itu bahaya kalau sama orangnya. Tapi
itu pun tetap harus melihat norma-norma aturan-aturan internasional
yang ada,” kata alumnus UI itu.
Presiden Joko Widodo memang meminta TNI
dan Polri untuk mendukung kebijakan Menteri KKP Susi Pudjiastuti untuk
menenggelamkan kapal asing yang melakukan illegal fishing di wilayah
perairan Indonesia. Menko Polhukam Tedjo Edhy mengatakan bahwa sikap itu
adalah wujud ketegasan Jokowi.
Meski kali ini mendukung kebijakan
pemerintah Jokowi, Fadli masih tak bisa menghilangkan kebiasaan sinisnya
terhadap pemerintah yang dipimpin oleh rival Prabowo Subianto saat
Pilpres 2014 itu. Fadli meminta agar Jokowi membuktikan menenggelamkan
kapal asing ilegal.
“Jadi sebenarnya pemerintah, Pak Jokowi nggak usah terlalu banyak
omong lah, coba dilakukan saja dulu, satu lah, satu dicontohin dulu,
saya pengen lihat gitu. Satu coba ditenggelamkan, nggak usah
banyak-banyak,” tutup Wakil Ketua Umum Gerindra tersebut
Diserang Awang Faroek, Andrinof: Pak Gubernur Sebenarnya Siapa Presidenmu?
Diserang Awang Faroek, Andrinof: Pak Gubernur Sebenarnya Siapa Presidenmu?

Pertanyaan ini muncul lantaran Awang Faroek Ishak, Gubernur Kaltim terus mendesak agar pemerintah pusat berlaku adil terhadap Kaltim. Pasalnya sebagai daerah yang menyumbang devisa mencapai Rp450 triliun melalui sumber daya alam namun masih miskin infrastruktur.
Keruan saja, pernyataan Kepala Bappenas ini membuat heboh suasana di lantai dua kantor gubernur tempat Awang melakukan teleconference. Pasalnya, pernyataan Kepala Bappenas ini di luar dugaan dan tidak relevan dengan keinginan masyarakat Kaltim yang menuntut keadilan.
“Presiden saya dan masyarakat Kaltim masih Pak Jokowi, namun sebagai daerah penghasil dan penyumbang devisa terbesar sangat wajar jika kami menuntut keadilan, jika keadilan itu tidak kami dapatkan maka saya bersama masyarakat Kaltim menuntut otonomi khusus,” tandas Awang yang disambut aplaus sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat di ruangan tersebut.
Tidak hanya Awang yang menuntut keadilan sejumlah warga di Mahakam Ulu juga menyatakan suara yang sama. Mereka yang berdomisili di perbatasan Indonesia – Malaysia juga merasakan ketimpangan pembangunan. Bahkan untuk bisa menikmati saluran telepon pun baru bisa dinikmati saat digelar teleconference itu. Warga juga menuntut agar gubernur lebih sering berkunjung ke perbatssan untuk melihat kondisi masyarakat yang ada di sana. Pasalnya sejak memimpin Awang ternyata belum pernah mengunjungi warga yang ada di perbatasan tersebut.
cara membuat PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I
Lampiran 3
PELAKSANAAN
PERBAIKAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS I
Sekolah : SD Negeri 05 Mendelem
Mata Pelajaran :
Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )
Kelas/Semester : IV/1
Materi Pokok :
Struktur dan Fungsi Bagian Tumbuhan
waktu : 2 x 35 menit (1
X pertemuan)
I. Standar Kompetensi
2. Memahami hubungan antara struktur bagian
tumbuhan dengan fungsinya
II.
Kompetensi
Dasar
2.3. Menjelaskan hubungan antara struktur daun
tumbuhan dengan fungsinya
III. Indikator
a.) Menunjukan bagian-bagian daun dan fungsinya
IV.
Tujuan
Pembelajaran :
a.) Siswa
dapat Mendeskripsikan daun pada tumbuhan
b.) Siswa
dapat Mengambarkan berbagai jenis daun
c.) Siswa
dapat Menjelaskan bahwa bentuk daun dipengaruhi oleh susunan tulang
daun
Karakter
siswa yang diharapkan :
a.) Disiplin
b.) Rasa
hormat dan perhatian,
c.) Tekun
d.) Tanggung
jawab
e.) Ketelitian
V. Tujuan Perbaikan
Pembelajaran
a. Bagi
Guru
1.) Untuk
memperbaiki pembelajaran dengan sasaran hasil belajar siswa
2.) Untuk meningkatkan profesionalitas guru dalam mengelola pembelajaran
b. Bagi Siswa
1.) Melalui
pendekatan pembelajaran dengan metode Inquiry dapat
Meningkatkan minat belajar siswa.
2.) Melalui metode pembelajaran Inquiry dapat
meningkatkan hasil belajar IPA
VI. Materi
Ajar
Daun
Tumbuhan memiliki daun.Daun
merupakan bagian tumbuhan yang tumbuhan yang tumbuh dari batang.Daun umumnya
berbentuk tipis dan berwarna hijau.Warna hijau tersebut disebabkan warna
klorofil yang ada pada daun.Namun daun ada juga yang berwarna kuning, merah,
atau ungu.
1)
Struktur Daun
Bagian-bagian daun lengkap terdiri
atas tulang daun, helai daun, tangkai daun dan pelepah daun.Selain itu daun
juga memiliki urat, Urat daun adalah susunan pembuluh pengangkut pada
daun.Tumbuhan dikotil memiliki urat daun yang membentuk jaringan sedangkan
tumbuhan monokotil memiliki urat daun yang memanjang dari pangkal ke ujung daun
secara sejajar. Bentuk tulang daun juga
bermacam-macam antara lain menyirip, melengkung, menjari dan sejajar. Daun tunggal adalah daun yang memiliki satu
helai daun disetiap tangkainya, sedangkan daun majemuk adalah yang memiliki
beberapa helai daun di setiap tangkainya.
2)
Fungsi Daun
Bagi tumbuhan daun memiliki
beberapa kegunaan yaitu:
a.) Pembuatan makanan: Di dalam
daun terjadi proses pembuatan makanan, makanan ini digunakan tumbuhan untuk
kelangsungan proses hidupnya dan jika lebih disimpan
b.) Pernapasan: Di permukaan
daun terdapat mulut daun (stomata), melalui
stomata pertukaran gas terjadi. Daun mengambil karbondioksida dari udara dan
melepas oksigen ke udara. Proses inilah yang menyebabkan kita merasa nyaman
saat berada di bawah pohon pada siang hari.
c.) Penguapan: Tidak semua air
yang diserap akar dipakai oleh tumbuhan. Kelebihan air jika tidak dibuang dapat
menyebabkan tumbuhan busuk dan mati, sebagian air yang tidak digunakan dibuang
melalui mulut daun dalam bentuk uap air. Pada malam hari kelebihan air
dikeluarkan melalui sel-sel pucuk daun. Proses ini disebut gutasi.
VII. Metode Pembelajaran
a.) Ceramah bervariasi
b.) Diskusi
c.) Demonstrasi
d.) Inquiry
VIII. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (5 menit)
Apersepsi :
a.) “ Apakah peserta didik memiliki
tanaman dirumah?
b.) “ Bagaimana bentuk daunnya?
Motivasi :
a.)
Mengkondisikan
siswa agar siap menerima dan tertarik untuk mengikuti
pelajaran
b.)
Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang diharapkan
|
|
2. Kegiatan Inti (50 menit)
a.)
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. dapat Menjelaskan hubungan antara
struktur daun tumbuhan dengan fungsinya
b.)
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1.) Memahami peta konsep tentang bagian tumbuhan
2.) Memahami tentang daun melalui pengamatan langsung (kegiatan)
3.) Mengelompokan tulang daun yang mempengaruhi bentuk helai
Daun :
a.) Tulang daun menyirip
b.) Tulang daun menjari
c.) Tulang daun melengkung
d.) Tulang daun sejajar
Mendeskripsikan kegunaan daun :
a.) Sebagai tempat pemasakan makanan
b.) Sebagai alat pernapasan
c.) Sebagai tempat terjadi proses penguapan
c.) Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
1.) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang
berkaitan dengan materi
2.) Guru bersama siswa bertanya jawab
meluruskan kesalahan
Pemahaman,memberikan
penguatan.
3.)
KegiatanAkhir (5 menit)
Dalam kegiatan penutup, guru:
a.)
Guru dan peserta didik bertanya jawab
mengenai materi yang belum
dipahami siswa
b.) Guru dan peserta didik membuat
kesimpulan materi
c.) Memberikan tes formatif dan mengoreksi
hasil tes tersebut
d.) Guru melakukan refleksi
e.) Memberikan arahan tindak lanjut
pembelajaran, dapat berupa PR
|
|
IX. Alat dan Sumber Belajar
1.
Sumber
a.) Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI BSE, Wahyono Budi, dkk. Departemen
Pendidikan Nasional. Hal 35-38.
b.) Sains 4 Mengamati Alam Semesta
untuk Sd kelas IV BSE, maryati, dkk. PT Sinergi Pustaka Indonesia. Hal 40.
2.
Alat
a.) Macam-macam daun
|
X. Penilaian
a. Prosedur Tes : Post Test
b. Tekhnik : Tes
c. Jenis : Tertulis
d. Bentuk :
Isian
e. Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
|
Teknik Penilaian
|
Bentuk Instrumen
|
Instrumen/ Soal
|
o
Mengidentifikasi
bagian daun tumbuhan dan fungsinya bagi tumbuhan itu sendiri
|
Tugas Individu dan Kelompok
|
Laporan
Uraian
Objektif
|
o
Jelaskanlah
bagian daun tumbuhan dan fungsinya bagi tumbuhan itu sendiri
|
Soal
Jawablah
pertanyaan di bawah ini dengan benar dan jelas!
1.) Jelaskan
fungsi daun sebagai pernapasan pada tumbuhan!
2.) Carilah
3 contoh daun yang digunakan sebagai obat-obatan!
3.) Jelaskan
urat daun pada tumbuhan dikotill!
4.) Carilah
3 contoh tumhuhan yang memiliki tulang daun sejajar!
5.) Apa
yang dimaksud dengan daun tunggal?
Kunci Jawaban
1.) Pernapasan
pada tumbuhan, dipermukaan daun terdapat mulut daun , melalui mulut daun
pertukaran gas terjadi, Daun mengambil karbondioksida dari udara dan
Melepas
oksigen ke udara.
2.) a. daun salam
b. daun sirsak
c. daun jambu biji
3.) Memiliki urat daun yang membentuk jaringan,
bercabang-cabang hingga
Menjadi percabangan kecil dan membentuk susunan seperti jala
4.) a. padi
b. Jagung
c. Tebu
5.) Daun yang memiliki satu helai daun saja pada
setiap tangkainya.
Skor nilai
Skor =
jumlah skor penilaian x 100
Skor maksimal
Mendelem, September 2013
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Kelas IV
Kusen
A. Ma.Pd Nurdiyanah
NIP
: 19561214 198702 1 002
Lampiran 4
Lembar Evaluasi Siswa Siklus I
Mata
Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : IV/ I
NamaSiswa :
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan
benar dan jelas
1) Jelaskan
fungsi daun sebagai pernapasan pada tumbuhan!
2) Carilah
3 contoh daun yang digunakan sebagai obat-obatan!
3) Jelaskan
urat daun pada tumbuhan dikotill !
4) Carilah
3 contoh tumhuhan yang memiliki tulang daun sejajar!
5) Apa
yang dimaksud dengan daun tunggal?
Jawaban
1.
2.
3.
4.
5.
Lampiran
6
LEMBAR
OBSERVASI PEMBELAJARAN IPA
SIKLUS
I
Mata
Pelajaran : IPA
Kelas
/ Semester : IV/ 1
Hari
/ tanggal : Senin, 16 September 2013
Fokus Observasi : Keaktifan siswa dalam penerapan metode Inquiry.
No
|
Aspek
yang diamati
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
2
3
4
5
6
|
Ketertarikan terhadap
pembelajaran
Kerjasama dalam
kelompok
Ketekunan dalam
pembelajaran
Keberanian untuk
bertanya
Keberanian untuk
unjuk kerja
Tanggung jawab
terhadap tugas
|
-
-
-
-
-
-
|
-
-
-
-
-
-
|
-
-
-
-
-
-
|
-
-
-
-
-
-
|
-
-
-
-
-
-
|
Jumlah
|
|
|
|
|
|
Keterangan
:
1
= Kurang sekali 4 = Baik
2
= Kurang 5 =
Baik sekali
3 = Cukup
Data
keaktifan siswa selama proses pembelajaran :
No
|
Nama Siswa
|
Aspek yang Diamati
|
Jml
|
Rt2
|
|||||
Tertarik
|
Kerja sama
|
Tekun
|
Ber tanya
|
Unjuk Krj
|
Tg Jwb
|
||||
1
|
Riswanto
|
1
|
1
|
2
|
1
|
1
|
2
|
8
|
1
|
2
|
Fajar Abdi Subekti
|
2
|
2
|
1
|
1
|
1
|
2
|
9
|
2
|
3
|
Rasikin
|
1
|
2
|
1
|
2
|
1
|
2
|
9
|
2
|
4
|
Daisah
|
4
|
4
|
3
|
4
|
4
|
4
|
23
|
4
|
5
|
Sugi
|
2
|
1
|
2
|
1
|
1
|
2
|
9
|
2
|
6
|
Harto
|
1
|
1
|
2
|
1
|
1
|
2
|
8
|
1
|
7
|
Indra Saputra
|
2
|
2
|
1
|
1
|
1
|
2
|
9
|
2
|
8
|
Rindu Ardiyanto
|
3
|
3
|
2
|
2
|
2
|
3
|
15
|
3
|
9
|
Soleh
|
2
|
2
|
1
|
1
|
1
|
2
|
9
|
2
|
10
|
Danu Setiawan
|
4
|
4
|
3
|
4
|
4
|
4
|
23
|
4
|
11
|
Fitri Febriyanti
|
4
|
4
|
4
|
3
|
4
|
4
|
23
|
4
|
12
|
Ihwan
|
1
|
1
|
2
|
1
|
1
|
2
|
8
|
2
|
13
|
Jumantoro
|
4
|
4
|
4
|
3
|
4
|
4
|
23
|
4
|
14
|
Koko Uswanto
|
4
|
4
|
3
|
4
|
4
|
4
|
23
|
4
|
15
|
Kristiana
|
3
|
3
|
2
|
2
|
2
|
3
|
15
|
3
|
16
|
Naim Sohiron
|
1
|
2
|
1
|
2
|
1
|
2
|
9
|
2
|
17
|
Riyanah
|
4
|
4
|
4
|
3
|
4
|
4
|
23
|
4
|
18
|
Sapi’i
|
1
|
2
|
1
|
2
|
1
|
2
|
9
|
2
|
19
|
Siswanto
|
1
|
2
|
1
|
2
|
2
|
1
|
9
|
2
|
20
|
Uswatun Hasanah
|
4
|
4
|
4
|
3
|
4
|
4
|
23
|
4
|
21
|
Retno Wulan
|
3
|
3
|
2
|
2
|
2
|
3
|
15
|
3
|
22
|
Zaenal Dzul Ahyar
|
4
|
3
|
4
|
4
|
4
|
4
|
23
|
4
|
23
|
Krisna Wahyu F
|
1
|
2
|
1
|
2
|
1
|
2
|
9
|
2
|
|
Belik,
September
2013
Pengamat
Yusup
Riyanto, S.Pd.SD
NIP 19790216 200604 1 013
RENCANA PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS II
Sekolah : SD Negeri 05 Mendelem
Mata Pelajaran :
Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )
Kelas/Semester : IV/1
Materi Pokok :
Struktur dan Fungsi Bagian Tumbuhan
waktu : 2 x 35 menit (1
X pertemuan)
I. Standar
Kompetensi
2. Memahami hubungan antara struktur bagian
tumbuhan dengan fungsinya
II. Kompetensi
Dasar
2.3
Menjelaskan hubungan antara struktur
daun tumbuhan dengan fungsinya
III. Indikator
a.) Menunjukan bagian-bagian daun dan fungsinya
IV. Tujuan Pembelajaran :
a.) Siswa
dapat Mendeskripsikan daun pada tumbuhan
b.) Siswa
dapat Mengambarkan berbagai jenis daun
c.) Siswa
dapat Menjelaskan bahwa bentuk daun dipengaruhi oleh susunan tulang
daun.
Karakter
siswa yang diharapkan
1.) Disiplin
2.) Rasa
hormat dan perhatian,
3.) Tekun
4.) Tanggung
jawab
5.) Ketelitian
V. Tujuan Perbaikan Pembelajaran
1. Bagi
Guru
a.)
Untuk memperbaiki pembelajaran dengan sasaran hasil belajar siswa
b.) Untuk meningkatkan profesionalitas guru dalam mengelola pembelajaran
2. Bagi Siswa
a.) Melalui pendekatan pembelajaran dengan metode
Inquiry dapat
meningkatkan minat belajar siswa.
b.) Melalui metode pembelajaran Inquiry dapat
meningkatkan hasil belajar IPA
VI. Materi Ajar
Daun
Tumbuhan memiliki daun. Daun merupakan
bagian tumbuhan yang tumbuhan yang tumbuh dari batang.Daun umumnya berbentuk
tipis dan berwarna hijau.Warna hijau tersebut disebabkan warna klorofil yang
ada pada daun. Namun daun ada juga yang berwarna kuning, merah, atau ungu.
1. Struktur
Daun
Bagian-bagian daun lengkap terdiri atas tulang daun,
helai daun, tangkai daun dan pelepah daun.Selain itu daun juga memiliki urat,
Urat daun adalah susunan pembuluh pengangkut pada daun.Tumbuhan dikotil
memiliki urat daun yang membentuk jaringan sedangkan tumbuhan monokotil
memiliki urat daun yang memanjang dari pangkal ke ujung daun secara
sejajar. Bentuk tulang daun juga
bermacam-macam antara lain menyirip, melengkung, menjari dan sejajar. Daun tunggal adalah daun yang memiliki satu
helai daun disetiap tangkainya, sedangkan daun majemuk adalah yang memiliki
beberapa helai daun di setiap tangkainya.
2. Fungsi
Daun
Bagi tumbuhan daun memiliki beberapa kegunaan yaitu:
a.) Pembuatan makanan:
Di dalam daun terjadi proses pembuatan makanan, makanan ini digunakan tumbuhan untuk
kelangsungan proses hidupnya dan jika lebih disimpan
b.) Pernapasan: Di permukaan daun terdapat
mulut daun (stomata), melalui stomata pertukaran gas terjadi. Daun mengambil
karbondioksida dari udara dan melepas oksigen ke udara. Proses inilah yang
menyebabkan kita merasa nyaman saat berada di bawah pohon pada siang hari.
c.) Penguapan: Tidak semua air yang diserap
akar dipakai oleh tumbuhan. Kelebihan air jika tidak dibuang dapat menyebabkan
tumbuhan busuk dan mati, sebagian air yang tidak digunakan dibuang melalui
mulut daun dalam bentuk uap air. Pada malam hari kelebihan air dikeluarkan
melalui sel-sel pucuk daun. Proses ini disebut gutasi.
VII.
Metode Pembelajaran
a.) Ceramah bervariasi
b.) Diskusi
c.) Demonstrasi
d.) Inquiry
VIII.
Langkah-langkah Pembelajaran
1.
Kegiatan Awal (5 menit)
Apersepsi
a.) “ Apakah peserta didik memiliki tanaman dirumah?
b.) “ Bagaimana bentuk daunnya?
Motivasi
1.) Mengkondisikan siswa agar siap menerima dan tertarik untuk mengikuti
pelajaran
2.) Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang diharapkan
|
|
2.
Kegiatan Inti (50 menit)
a.) Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1.) Siswa dapat Menjelaskan hubungan antara
struktur daun tumbuhan dengan
fungsinya
2.)Guru dan peserta didik
mengadakan tanya jawab tentang struktur daun.
b.) Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1.) Guru membentuk kelompok kerja
2.) Guru melibatkan peserta
didik secara aktif dalam setiap
kegiatan dengan
Melakukan pengamatan pada daun
3.) Guru meminta setiap anggota
kelompok secara bergiliran menyebutkan
Jenis daun berdasarkan tulang daun
4.) Guru membagi LKS tentang
struktur daun kepada masing-masing kelompok dan setiap anggota
kelompok bekerja dalam kelompok kerjanya.
5.) Siswa secara bergilir mengamati
struktur daun ( urat daun,tulang daun dan jenis daun)
6.) Siswa secara bergilir
menyebutkan struktur daun ( urat daun,tulang daun dan jenis daun) yang secara
acak diambil oleh teman dalam kelompoknya
7.) Selama siswa bekerja kelompok,
guru berkeliling ketiap-tiapkelompok yang mungkin membutuhkan bimbingan dan
memantau kerja kelompok sambil menilai keaktifan dan kekompakan / kerja sama
dalam kelompok
8.) Guru
memanggil
salah satu nomor anggota siswa supaya maju mewakilikelompoknya untuk menuliskan jawaban pada
papan tulis.
9.) Anggota kelompok lain dengan
nomor yang sama mencocokkan dengan hasil pekerjaan siswa yang maju.
10.) Guru bersama seluruh siswa membahas jawaban
dari perwakilan
kelompoknya
11.) Setiap anggota
kelompok mengecek jawaban mereka melalui kunci jawabanyang telah
disediakan dalam LKS
12.) Guru memberikan pujian kepada
kelompok yang dapat menyebutkan jenis daun berdasarkan tulang daun dengan
benar.
c. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi,
guru:
1.) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang
berkaitan dengan materi
2.) Guru bersama siswa bertanya jawab
meluruskan kesalahan pemahaman,
Memberikan penguatan
3.
KegiatanAkhir (5 menit )
Dalam kegiatan
penutup, guru:
a. Semua anggota kelompok kembali ketempat
semula untuk melaksanakan tes individu setiap akhir siklus.
b. Siswa mengumpulkan pekerjaan tes
formatif untuk diperiksa
c. Kemudian dibuat skor nilai tes individu
dan Skor nilai tim
|
|
IX. Alat dan Sumber Belajar
a.
Sumber
1.) Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI BSE, Wahyono Budi, dkk. Departemen Pendidikan
Nasional. Hal 35-38.
2.) Sains 4 Mengamati Alam Semesta untuk Sd kelas IV
BSE, maryati, dkk. PT Sinergi Pustaka Indonesia. Hal 40
b.
b. Alat
1.) Macam-macam daun
|
X. Penilaian:
a. Prosedur Tes :
Post Test
b. Tekhnik : Tes
c. Jenis : Tertulis
d. Bentuk :
Isian
e. Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
|
Teknik Penilaian
|
Bentuk Instrumen
|
Instrumen/ Soal
|
o Mengidentifikasi bagian daun tumbuhan
dan fungsinya bagi tumbuhan itu sendiri
|
Tugas Individu dan Kelompok
|
Laporan
Uraian Objektif
|
o Jelaskanlah bagian daun tumbuhan dan
fungsinya bagi tumbuhan itu sendiri
|
Soal
Jawablah
pertanyaan di bawah ini dengan benar dan jelas
1.
Sebutkan fungsi utama daun pada
tumbuhan!
2.
Sebutkan bagian –bagian daun yang
lengkap!
3.
Jelaskan urat daun pada tumbuhan
monokotil !
4.
Carilah 3 contoh tumhuhan yang memiliki
tulang daun menjari!
5.
Apa yang dimaksud dengan daun majemuk?
Kunci
Jawaban
1) a. Pembuatan makanan
b. Pernafasan
c. Penguapan
2) Tulang daun,helai daun, urat daun, tangkai
daun.
3) Memiliki urat daun yang memanjang dari
pangkal ke ujung daun secara sejajar
4) a. Singkong
b.
Pepaya
c.
Karet
5) Daun yang memilikibeberapa helai daun pada
setiap tangkainya.
. Skor nilai
Skor = jumlah
skor penilaian x 100
Skor maksimal
Mendelem, September
2013
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru
Kelas
IV
Kusen
A. Ma.Pd
Nurdiyanah
NIP
: 19561214 198702 1 002
Lampiran
6
LEMBAR
OBSERVASI PEMBELAJARAN IPA
SIKLUS
II
Mata
Pelajaran : IPA
Kelas
/ Semester : IV/ 1
Hari
/ tanggal : Senin, 30 September 2013
Fokus Observasi : Keaktifan siswa dalam penerapan metode Inquiry.
No
|
Aspek yang diamati
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
2
3
4
5
6
|
Ketertarikan
terhadap pembelajaran
Kerjasama
dalam kelompok
Ketekunan
dalam pembelajaran
Keberanian
untuk bertanya
Keberanian
untuk unjuk kerja
Tanggung
jawab terhadap tugas
|
-
-
-
-
-
-
|
-
-
-
-
-
-
|
-
-
-
-
-
-
|
-
-
-
-
-
-
|
-
-
-
-
-
-
|
Jumlah
|
|
|
|
|
|
Keterangan
:
1
= Kurang sekali 4 = Baik
2
= Kurang
5 = Baik Sekali
3 = Cukup
3 = Cukup
Data
keaktifan siswa selama proses pembelajaran :
No
|
Nama Siswa
|
Aspek yang Diamati
|
Jml
|
Rt2
|
|||||
Tertarik
|
Kerja sama
|
Tekun
|
Ber tanya
|
Unjuk Krj
|
Tg Jwb
|
||||
1
|
Riswanto
|
1
|
2
|
1
|
1
|
1
|
2
|
8
|
1
|
2
|
Fajar Abdi Subekti
|
4
|
4
|
3
|
4
|
4
|
4
|
23
|
4
|
3
|
Rasikin
|
4
|
4
|
4
|
4
|
3
|
4
|
23
|
4
|
4
|
Daisah
|
3
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
23
|
4
|
5
|
Sugi
|
4
|
3
|
4
|
4
|
4
|
4
|
23
|
4
|
6
|
Harto
|
1
|
2
|
1
|
1
|
2
|
2
|
9
|
2
|
7
|
Indra Saputra
|
4
|
3
|
4
|
4
|
4
|
4
|
23
|
4
|
8
|
Rindu Ardiyanto
|
4
|
4
|
4
|
4
|
3
|
4
|
23
|
4
|
9
|
Soleh
|
3
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
23
|
4
|
10
|
Danu Setiawan
|
4
|
3
|
4
|
4
|
4
|
4
|
23
|
4
|
11
|
Fitri Febriyanti
|
4
|
4
|
4
|
3
|
4
|
4
|
23
|
4
|
12
|
Ihwan
|
4
|
4
|
4
|
3
|
4
|
4
|
23
|
4
|
13
|
Jumantoro
|
5
|
5
|
4
|
5
|
4
|
4
|
27
|
5
|
14
|
Koko Uswanto
|
5
|
4
|
4
|
4
|
4
|
5
|
26
|
4
|
15
|
Kristiana
|
4
|
3
|
4
|
4
|
4
|
4
|
23
|
4
|
16
|
Naim Sohiron
|
3
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
23
|
4
|
17
|
Riyanah
|
5
|
5
|
4
|
4
|
4
|
5
|
27
|
5
|
18
|
Sapi’i
|
1
|
2
|
1
|
1
|
1
|
2
|
8
|
1
|
19
|
Siswanto
|
3
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
25
|
4
|
20
|
Uswatun Hasanah
|
5
|
5
|
4
|
4
|
4
|
5
|
27
|
5
|
21
|
Retno Wulan
|
3
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
23
|
4
|
22
|
Zaenal Dzul Ahyar
|
5
|
5
|
4
|
4
|
4
|
5
|
27
|
5
|
23
|
Krisna Wahyu F
|
3
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
23
|
4
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Belik,
September
2013
Pengamat
Yusup
Riyanto, S.Pd.SD
NIP 19790216 200604 1 013
RENCANA PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN (RPP)
PRA SIKLUS
Sekolah : SD Negeri 05 Mendelem
Mata Pelajaran :
Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )
Kelas/Semester : IV/1
Materi Pokok :
Struktur dan Fungsi Bagian Tumbuhan
waktu : 2 x 35 menit (1
X pertemuan)
I. Standar Kompetensi
2. Memahami hubungan antara struktur bagian
tumbuhan dengan fungsinya
II.
Kompetensi
Dasar
2.3 Menjelaskan hubungan antara struktur
daun tumbuhan dengan fungsinya
III. Indikator
o Menunjukan bagian-bagian daun dan fungsinya
IV.
Tujuan
Pembelajaran :
a.) Siswa
dapat Mendeskripsikan daun pada tumbuhan
b.) Siswa
dapat Mengambarkan berbagai jenis daun
c.) Siswa
dapat Menjelaskan bahwa bentuk daun dipengaruhi oleh susunan tulang
daun
Karakter
siswa yang diharapkan :
1.) Disiplin
2.) Rasa
hormat dan perhatian,
3.) Tekun
4.) Tanggung
jawab
5.) Ketelitian
V. Tujuan Perbaikan Pembelajaran
a. Bagi
Guru
1.) Untuk
memperbaiki pembelajaran dengan sasaran hasil belajar siswa
2.) Untuk meningkatkan profesionalitas guru dalam mengelola pembelajaran
b. Bagi Siswa
1.) Melalui
pendekatan pembelajaran dengan metode Inquiry dapat
meningkatakn minat belajar siswa
2.) Melalui metode pembelajaran Inquiry dapat
meningkatkan hasil belajar IPA
VI. Materi
Ajar
Daun
Tumbuhan memiliki daun.Daun
merupakan bagian tumbuhan yang tumbuhan yang tumbuh dari batang.Daun umumnya
berbentuk tipis dan berwarna hijau.Warna hijau tersebut disebabkan warna
klorofil yang ada pada daun.Namun daun ada juga yang berwarna kuning, merah,
atau ungu.
1.)
Struktur Daun
Bagian-bagian daun lengkap terdiri
atas tulang daun, helai daun, tangkai daun dan pelepah daun.Selain itu daun
juga memiliki urat, Urat daun adalah susunan pembuluh pengangkut pada
daun.Tumbuhan dikotil memiliki urat daun yang membentuk jaringan sedangkan
tumbuhan monokotil memiliki urat daun yang memanjang dari pangkal ke ujung daun
secara sejajar. Bentuk tulang daun juga
bermacam-macam antara lain menyirip, melengkung, menjari dan sejajar. Daun tunggal adalah daun yang memiliki satu
helai daun disetiap tangkainya, sedangkan daun majemuk adalah yang memiliki
beberapa helai daun di setiap tangkainya.
2.) Fungsi Daun
Bagi tumbuhan daun memiliki
beberapa kegunaan yaitu:
a.) Pembuatan makanan: Di
dalam daun terjadi proses pembuatan makanan, makanan ini digunakan tumbuhan
untuk kelangsungan proses hidupnya dan jika lebih disimpan
b.) Pernapasan: Di permukaan
daun terdapat mulut daun (stomata), melalui
stomata pertukaran gas terjadi. Daun mengambil karbondioksida dari udara dan
melepas oksigen ke udara. Proses inilah yang menyebabkan kita merasa nyaman
saat berada di bawah pohon pada siang hari.
c.) Penguapan: Tidak semua air
yang diserap akar dipakai oleh tumbuhan. Kelebihan air jika tidak dibuang dapat
menyebabkan tumbuhan busuk dan mati, sebagian air yang tidak digunakan dibuang
melalui mulut daun dalam bentuk uap air. Pada malam hari kelebihan air
dikeluarkan melalui sel-sel pucuk daun. Proses ini disebut gutasi.
VII.
Metode Pembelajaran
a.) Ceramah bervariasi
b.) Diskusi
c.) Demonstrasi
d.) Inquiry
VIII. Langkah-langkah Pembelajaran.
1.Kegiatan Awal (5 menit)
Apersepsi
a.) “ Apakah peserta didik memiliki tanaman
dirumah?
b.) “ Bagaimana bentuk daunnya?
Motivasi
1.) Mengkondisikan
siswa agar siap menerima dan tertarik untuk mengikuti
pelajaran
2.) Menyampaikan tujuan
pembelajaran dan kompetensi yang diharapkan
|
|
2. Kegiatan Inti (50 menit)
a. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1.) Menjelaskan hubungan antara struktur daun
tumbuhan dengan fungsinya
b. Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1.) Menjelaskan peta konsep tentang bagian tumbuhan
2.) Menjelaskan
bagian-bagian lengkap terdiri atas:
a.) Tulang daun
b.) Helai daun
c.) Tangkai daun
. d.) Pelapah daun
3.) Menjelaskan Fungsi daun :
a.) Sebagai tempat pemasakan makanan
b.) Sebagai alat pernapasan
c.) Sebagai tempat terjadi proses penguapan
c. Konfirmasi
Dalam
kegiatan konfirmasi, guru:
1.) Guru
bertanya jawab tentang hal-hal yang berkaitan dengan materi
2.) Guru
bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,
Memberikan penguatan
3. KegiatanAkhir
(5 menit)
Dalam kegiatan penutup, guru:
a.)
Guru
membimbing peserta didik membuat rangkuman pembelajaran.Rangkuman
pembelajaran berisi bentuk dan
fungsi daun bagi tumbuhan
b.) Guru dan peserta didik membuat
kesimpulan materi
c.) Memberikan tes formatif dan mengoreksi
hasil tes tersebut
|
|
IX. Alat dan Sumber Pembelajaran
1.Sumber
a.) Ilmu Pengetahuan
Alam untuk SD/MI BSE, Wahyono Budi, dkk. Departemen Pendidikan Nasional. Hal
35-38.
b.) Sains 4 Mengamati Alam Semesta untuk Sd kelas IV
BSE, maryati, dkk. PT Sinergi Pustaka Indonesia. Hal 40
2.Alat
a.)Macam-macam daun
|
X.
Penilaian:
a. Prosedur Tes : Post Test
b. Tekhnik : Tes
c. Jenis : Tertulis
d. Bentuk :
Isian
e. Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
|
Teknik Penilaian
|
Bentuk Instrumen
|
Instrumen/ Soal
|
o
Mengidentifikasi
bagian daun tumbuhan dan fungsinya bagi tumbuhan itu sendiri
|
Tugas Individu dan Kelompok
|
Laporan
Uraian
Objektif
|
o
Jelaskanlah
bagian daun tumbuhan dan fungsinya bagi tumbuhan itu sendiri
|
Soal
Jawablah
pertanyaan di bawah ini dengan benar dan jelas !
1.)
Apakah yang di maksud dengan daun?
2.)
Sebutkan bagian-bagian daun yang lengkap!
3.)
Carilah 3 contoh tumbuhan yang memiliki daun tidak lengkap!
4.)
Carilah 3 contoh tumhuhan yang memiliki tulang daun melengkung!
5)
Apa yang dimaksud dengan urat daun?
Kunci Jawaban
1)
Daun merupakan bagian tumbuhan yang
tumbuh dari batang.
3)
a.Tulang daun
b.Helai
daun
c.Tangkai
daun
d.Pelapah
daun
3) Daun
mangga,Daun padi dan Daun jagung.
4) a.Sirih
b.Gadung
c.Genjer
5)
Susunan pembuluh pengangkut pada daun.
Skor nilai
Skor =
jumlah skor penilaian x 100
Skor maksimal
Mendelem, September 2013
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Kelas IV
Kusen
A. Ma.Pd Nurdiyanah
NIP
: 19561214 198702 1 002
Lampiran 4
Lembar Evaluasi Siswa Pra Siklus
Mata
Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : IV/ I
NamaSiswa :
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan
benar dan jelas!
1) Apakah
yang di maksud dengan daun?
2) Sebutkan
bagian-bagian daun yang lengkap!
3) Carilah
3 contoh tumbuhan yang memiliki daun tidak lengkap!
4) Carilah
3 contoh tumhuhan yang memiliki tulang daun melengkung!
5) Apa
yang dimaksud dengan urat daun?
Jawaban
1.
2.
3.
4.
5.
Lampiran
6
LEMBAR
OBSERVASI PEMBELAJARAN IPA
PRA SIKLUS
Mata
Pelajaran : IPA
Kelas
/ Semester : IV/ 1
Hari
/ tanggal : Senin, September 2013
Fokus Observasi : Keaktifan siswa dalam penerapan metode Inquiry.
No
|
Aspek yang diamati
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
2
3
4
5
6
|
Ketertarikan
terhadap pembelajaran
Kerjasama
dalam kelompok
Ketekunan
dalam pembelajaran
Keberanian
untuk bertanya
Keberanian
untuk unjuk kerja
Tanggung
jawab terhadap tugas
|
-
-
-
-
-
-
|
-
-
-
-
-
-
|
-
-
-
-
-
-
|
-
-
-
-
-
-
|
-
-
-
-
-
-
|
Jumlah
|
|
|
|
|
|
Keterangan
:
1
= Kurang sekali 4 =
Baik
2
= Kurang 5 =
Baik Sekali
3 = Cukup
Data
keaktifan siswa selama proses pembelajaran :
No
|
Nama Siswa
|
Aspek
yang Diamati
|
Jml
|
Rt2
|
|||||
Tertarik
|
Kerja sama
|
Tekun
|
Ber tanya
|
Unjuk Krj
|
Tg Jwb
|
||||
1
|
Riswanto
|
1
|
2
|
1
|
2
|
1
|
1
|
8
|
1
|
2
|
Fajar Abdi Subekti
|
1
|
2
|
1
|
2
|
1
|
2
|
9
|
2
|
3
|
Rasikin
|
1
|
2
|
1
|
2
|
1
|
2
|
9
|
2
|
4
|
Daisah
|
3
|
3
|
2
|
3
|
2
|
2
|
15
|
3
|
5
|
Sugi
|
1
|
2
|
1
|
2
|
1
|
2
|
9
|
2
|
6
|
Harto
|
1
|
2
|
1
|
2
|
1
|
1
|
8
|
1
|
7
|
Indra Saputra
|
2
|
1
|
2
|
1
|
2
|
1
|
9
|
2
|
8
|
Rindu Ardiyanto
|
3
|
3
|
2
|
3
|
2
|
2
|
13
|
3
|
9
|
Soleh
|
1
|
2
|
1
|
2
|
1
|
2
|
9
|
2
|
10
|
Danu Setiawan
|
4
|
4
|
3
|
4
|
4
|
4
|
23
|
4
|
11
|
Fitri Febriyanti
|
3
|
3
|
2
|
3
|
2
|
2
|
15
|
3
|
12
|
Ihwan
|
1
|
2
|
1
|
2
|
1
|
2
|
9
|
2
|
13
|
Jumantoro
|
2
|
1
|
1
|
1
|
2
|
2
|
9
|
2
|
14
|
Koko Uswanto
|
4
|
4
|
3
|
4
|
4
|
4
|
23
|
4
|
15
|
Kristiana
|
3
|
3
|
2
|
3
|
2
|
2
|
15
|
3
|
16
|
Naim Sohiron
|
1
|
2
|
1
|
2
|
1
|
1
|
8
|
1
|
17
|
Riyanah
|
4
|
4
|
3
|
4
|
4
|
4
|
23
|
4
|
18
|
Sapi’i
|
1
|
2
|
1
|
2
|
1
|
1
|
8
|
1
|
19
|
Siswanto
|
1
|
1
|
2
|
2
|
1
|
1
|
8
|
1
|
20
|
Uswatun Hasanah
|
4
|
4
|
3
|
4
|
4
|
4
|
23
|
4
|
21
|
Retno Wulan
|
1
|
2
|
1
|
2
|
1
|
2
|
9
|
2
|
22
|
Zaenal Dzul Ahyar
|
4
|
4
|
3
|
4
|
4
|
4
|
23
|
4
|
23
|
Krisna Wahyu F
|
2
|
1
|
2
|
1
|
2
|
1
|
9
|
2
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Belik,
September
2013
Pengamat
Yusup
Riyanto, S.Pd.SD
NIP 19790216 200604 1 013
Subscribe to:
Posts (Atom)