Kapal selam ini dirancang sejak masa Soviet, namun karena masalah ekonomi periode 1990-an proyek ini sempat diabaikan. Kapal selam yang selesai dirancang pada 1991 ini menandai era baru dalam pembangunan kapal selam Rusia. Tidak seperti di AS, yang sejak awal pembentukan armada kapal selam nuklirnya cenderung mengarah pada keseragaman, di Uni Soviet terdapat banyak varian kapal selam dalam berbagai proyek, yang sulit diseragamkan. Fungsi mereka sering kali tumpang tindih. 



Perancangan yang tak seragam itu dihentikan saat kapal selam generasi keempat mulai dikembangkan pada 1977. Spesialisasi tempur medan sempit pun dikorbankan, artinya kapal selam nuklir baru harus sama dapat menyerang sasaran di bawah air maupun di permukaan dengan kualitas yang sama, serta mampu meluncurkan rudal jelajah ke arah sasaran di darat. Dengan kata lain, kapal selam ini harus bisa mengatasi segala jenis tantangan yang dihadapi armada kapal selam.
Untuk mewujudkan tujuan itu, perancang kapal selam Rusia menggunakan solusi teknis yang orisinil. Kapal selam kelas Yasen tidak menggunakan struktur lambung ganda seperti semua kapal selam Soviet saat itu, namun ia juga tidak menjadi kapal selam lambung tunggal seperti kapal selam AS. Dua lambung dapat menjamin keandalan dan daya apung kapal selam, sedangkan lambung tunggal berarti kapal selam akan beroperasi tanpa derau dan sulit dideteksi. Yasen berada di antara keduanya, memiliki arsitektur “satu setengah lambung”, dengan sebuah lambung ringan yang hanya menutupi sebagian lambung tekanan kapal selam. Fitur tradisional lain dari desain kapal selam Soviet yang tidak digunakan di kapal selam kelas Yasen adalah tabung torpedonya yang berada di haluan. Pada kapal selam Yasen, sistem sonar Irtysh ditempatkan di haluan, sehingga tidak ada ruang tersisa untuk torpedo. Tabung-torpedo terpasang di bagian tengah kapal selam, agak miring ke arah garis tengah. Jadi, Yasen meminjam konstruksi yang telah banyak digunakan di AS.