Saturday, December 13, 2014

PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI MENGIDENTIFIKASI SIFAT-SIFAT BENDA BERDASARKAN PENGAMATAN DI KELAS III









                                                                                                               

PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI MENGIDENTIFIKASI SIFAT-SIFAT BENDA BERDASARKAN PENGAMATAN DI  KELAS III SD NEGERI 05 MENDELEM

Disusun  untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pemantapan Kemampuan Profesional
Program S1 PGSD FKIP Universitas Terbuka

Oleh:

TRI ASIH
822295874
                           




UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK  JAUH PURWOKERTO
2014

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PERBAIKAN
PEMBELAJARAN

Nama Mahasiswa                                : TRI ASIH
NIM                                                    : 822295874
Program Studi                                     : S1 PGSD
Tempat Mengajar                                : SD NEGERI 05 MENDELEM
Jumlah Siklus Pembelajaran                : 2
Hari dan Tanggal Pelaksanaan            : Siklus 1,   12 September 2014
                                                              Siklus 2,    24 Oktober 2014
Masalah yang merupakan fokus dalam perbaikan :
1.      Meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa.
2.      Aktifitas siswa dalam pembelajaran rendah.
3.      Motivasi siswa dalam pembelajaran masih kurang.




Belik,  September 2014
Menyetujui
Supervisor 1,


Drs. SIGIT SUPRIJATNO, M.Pd
NIP. 19650921 199512 1 001

Mahasiswa,



TRI ASIH
NIM. 822295874




LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan praktek Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) yang saya susun sebagai syarat untuk memenuhi mata kuliah PKP pada program studi S1 PGSD Universitas Terbuka ( UT ) seluruhnya merupakan hasil karya saya sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP yang saya kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan dalam sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan karya ilmiyah.
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan PKP ini bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiasi dalam baian-bagian tertentu, saya bersedia menerima sanksi, trmasuk pencabutan gelar akademik yang saya sandang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.



Belik,  September  2014
Yang membuat pernyataan


TRI ASIH
NIM. 822295874
















KATA PENGANTAR
Puji syukur selalu penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP ), melalui Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ), sebagai syarat untuk memenuhi mata kuliah PKP ( PDGK 4501) Program S.I PGSD Universitas Terbuka.
Penulis menyadari bahwa laporan ini tidak dapat tersusun dan terselesaikan dengan baik tanpa adanya dukungan dari  beberapa pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.      Bapak Drs. Sigit Suprijatno, M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan serta arahan dalam penulisan laporan ini.
2.      Bapak Kusen, S.Pd  selaku kepala SD Negeri 05 Mendelem yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan PTK di kelas III  SDN 05 Mendelem .
3.      Bapak Yusup Riyanto, S.Pd. Sd selaku penguji 2 dalam pelaksanaan PKP ini.
4.      Semua pihak yang telah memberikan dorongan serta bantuan selama penulisan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saran dan kritik dari semua pihak sangat diharapkan guna sempurnanya penulisan laporan PTK ini, Semoga hasil laporan PTK ini bermanfaat bagi semua pihak.

Pemalang,  September 2014

Penulis,




DAFTAR ISI

                                                                                                                        Halaman
LEMBAR JUDUL......................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN …...................................................................................ii
 LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ................................................... iii
KATA PENGANTAR…………………………………………………………....….iv
DAFTAR ISI ……….................................................................................................v
DAFTAR TABEL …………………………………………...................................vii
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………...….viii
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………...............................................ix
ABSTRAK ………………………………………………………………..………....x

BAB I PENDAHULUAN ………………………………........................................1
A.      Latar Belakang Masalah …………………...................................................1
B.      Rumusan Masalah…………………………….............................................2
C.      Tujuan Penelitian…………………………………………………...............4
D.     Manfaat Penelitian……………………………………………….................5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ……………………………………………...............5
A.      Pengertian Model Pembelajaran…….……...................................................5
B.      Model Pembelajaran………………………………………..……................5
C.      Pengertian Metode Eksperimen……………................................................6
D.     Devinisi Pembelajaran…………………......................................................8
E.      Media Pembelajaran IPA….……………….................................................9
F.       Ruang Lingkup………………………………………………………………10
G.     Hipotesis …………………………………………………………………….10
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN…….10
A.      Subyek, Tempat dan Waktu Penelitian……………………………..............10
B.      Desain Prosedur Perbaikan Pembelajara………………………………....….13
C.      Teknis Analisis Data…………………………………………………....……16
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……………………....…...25
A.      Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran…………………...........25
B.      Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajara…………………...…..30
BAB V SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT………………………......51
A.      Simpulan………………………………………………………..................51
B.      Saran Tindak Lanjut……………………………………………................52
DAFTAR PUSTAKA …………………………....................................................53          
























DAFTAR TABEL
                                                                                                            Halaman
Tabel Jadwal Perbaikan Pembelajaran IPA……………………………………….11
Tabel Waktu Penelitian…………………………………………………………...12
Tabel Daftar Nilai Siklus I………………………………………………………..33
Tabel Analisis  Nilai Siklus I……………………………………………………..35
Tabel Lembar Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I…………………….36
Tabel Analisis Keaktifan Siswa Siklus I………………………………………….37
Tabel Daftar Nilai Siklus II……………………………………………………….40
Tabel Analisis Nilai Siklus II……………………………………………………..41
Tabel Lembar Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus II……………………43
Tabel Anilisis Keaktifan Siswa Siklus II…………………………………………44
Tabel Rekapitulasi Daftar Nilai IPA……………………………………………...45
Tabel Rekapitulasi Keaktifan Siswa………………………………………………47













DAFTAR GAMBAR
                                                                                                            Halaman
Diagram Nilai Siklus I……………………………………………………………36
Diagram Keaktifan Siswa Siklus I………………………………………………..38
Diagram Nilai Siklus II…………………………………………………………...42
Diagram Keaktifan Siswa Siklus II……………………………………………….44
Diagram Nilai IPA…………………………………………………………….…..46
Diagram Keaktifan Siswa…………………………………………………………47




















DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1.      Surat Kesediaan Supervisor 2 sebagai Pembimbing PKP……………….43
2.      Perencanaan PTK ( Identifikasi Masalah, Analisis Masalah, Alternatif Pemecahan Masalah, Rumusan Masalah )………………………………..................44
3.      Berkas RPP Prasiklus, RPP Perbaikan Siklus I, RPP Perbaikan Siklus II…………………………………………………………………………....46
4.      Lembar Observasi/Pengamatan Kinerja Guru Terisi……………………...73
5.      Jurnal Pembimbingan dengan Supervisor 2………………………………75
6.      Jadwal bimbingan/konsultasi Mata Kul;iah PKP…………………………..78
7.      Hasil Pekerjaan Siswa yang Terbaik dan Terburuk per Siklus……………………………………………………………………...78
8.      Dokumentasi Kegiatan Per Siklus………………………………………...84


















ABSTRAK
PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI MENGIDENTIFIKASI SIFAT-SIFAT BENDA BERDASARKAN PENGAMATAN DI  KELAS III SD NEGERI 05 MENDELEM

Hasil belajar IPA siswa kelas III pada  kompetensi dasar Mengidentifikasi sifat-sifat benda berdasarkan pengamatan melalui benda padat, cair dan gas, dari 25  siswa hanya 40.0% yang tuntas, padahal penulis mengaharapkan ketuntasan belajar siswa mencapai 75%. Tujuan diadakannya penelitian ini adalah : memenuhi tugas mata kuliah PKP , meningkatkan kemampuan guru dalam materi sifat-sifat benda dalam pembelajaran, sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman  dan hasil belajar siswa kelas III pada pelajaran IPA tentang sifat-sifat benda. Berdasarkan identifikasi masalah yang menyebabkan rendahnya prestasi belajar siswa adalah pembelajaran siswa hanya bersifat hafalan saja, tanpa pengertian, dan tanpa melibatkan siswa dalam pembelajaran. Prosedur dalam penelitian ini adalah : perencanaan, tindakan, observasi, refleksi. Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa mengidentifikasi sifat-sifat benda dalam kelompok kecil dapat meningkatkan prestasi dan aktivitas belajar siswa kelas III dengan rata-rata nilai ulangan harian dari 50.00 menjadi 75.55 dengan tingkat ketuntasan dari 33% menjadi 86.11% dan aktivitas belajar siswa dari 50% menjadi 86.11%.





Kata Kunci : IPA, sifat benda, hasil Belajar.







BAB  I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah                                                  .
            Pada umumnya dalam proses belajar mengajar, seorang guru menginginkan kondisi ruangan yang damai dan siswa yang diajarkan dengan cepat mau menerima dan memahami pelajaran yang diterangkan oleh guru. Akan tetapi itu tidak terjadi pada siswakelas III SD Negeri 05 Mendelem khususnya untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dengan kopetensi dasar mengidentifikasi sifat-sifat benda berdasarkan pengamatan melalui benda padat, cair dan gas. Hal ini dapat ditunjukan dengan jumlah 25 siswa dalam satu kelas, hanya 7 siswa ( 26,26% ) yang dapat meraih nilai diatas 65 atau sudah memenuhi criteria ketuntasan minimal (KKM). Sedangkan 18 siswa  (73,74%)  lainnya hanya mendapat nilai dibawah 65 atau dibawah KKM. Sedangkan pada aktifitas siswa pada pembelajaran kurang dari rata-rata hanya 45% saja.
Berdasarkan identifikasi masalah, pembelajaran IPA hanya bersifat hafalan-hafalan saja, tanpa pengertian dan tanpa melibatkan siswa dalam pembelajaran. Siswa tidak dapat merasakan secara langsung, atau melakukan suatu kegiatan untuk meningkatkan suatu proses pembelajaran.
Proses pembelajaran adalah suatu kegiatan yang bernilai mendidik dan mewarnai adanya interaksi yang terjadi antara guru dengan siswa. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pelajaran dilakukan (Djamarah, 2006:1).
Tujuan mengajar adalah untuk menyampaikan informasi pembelajaran. Mengajar sering berlangsung apa adanya, sehingga pembelajaran tidak memperoleh hasil, dan ini tepat menjadi pertimbangan bahwa mengajar harus diperbaiki dan pembelajaran dioptimalkan sebagai hasil aplikasi yang lebih besar dari apa yang diketahui tentang proses pembelajaran. Hal ini tidak diakui secara luas, diluar para
pendidik, bahwa pembelajaran bukanlah suatu yang sederhana. Apabila sederhana, kita telah mengadopsi semua aturan dasar tentang mengajar, dan para murid kita semua sudah  meraih sukses besar (Orton, 2007: 171).
Menurut  Suherman dkk (2001: 8),pembelajaran adalah proses perubahan tingkah laku individu yang relatif tetap sebagai hasil dari pengalaman, sedangkan pembelajaran merupakan upaya penataan lingkungan yang memberi nuansa agar program pembelajaran tumbuh dan berkembang secara optimal. Dengan demikian proses pembelajaran bersifat internal dan unik dalam diri individu siswa, sedang proses pembelajaran bersifat eksternal yang sengaja direncanakan dan bersifat rekayasa perilaku.
 Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 22) mengemukakan bahwa pembelajaran yang baik termuat dalam suatu kekayaan dan variasi pada aspek kognitif, psikomotorik dan afektif, maka siswa akan dapat mencapai tingkat kemandirian.
Dengan adanya hal tersebut, dalam proses  belajar mengajar khususnya untuk pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), diharapkan dengan adanya metode eksperimen dalam proses pembelajaran tersebut. Pada hakekatnya pelajaran IPA yang  hanya bersifat hafalan saja yang pada akhirnya membuat siswa begitu sulit untuk menerima pelajaran tersebut. Sehingga siswa merasakan kebosanan, dan yang hanya akan terjadi kegaduhan pada kelas tersebut. Tidak hanya itu, aktifitas siswa dalam pembelajaran juga amat sangat rendah.
Dalam hal ini guru juga kurang memperhatikan pemebelajaran tersebut. Dalam mengajar guru hanya menggunakan metode ceramah tanpa diikuti dengan media pembelajaran dan konsep-konsep pelajaran tersebut. Selain itu penguasaan materi juga amat sangat penting. Dengan adannya pembelajaran tersebut diharapkan siswa dapat memahami dan bisa menjadi bekal untuk dirinya dan lingkungan sekitar. Siswa diharapkan dapat belajar dengan tuntas dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 65. Sedangkan anak yang belum tuntas belajar masih 18 siswa atau 78,26%.
Kondisi ini sangat memprihatinkan, semestinya belajar IPA adalah sebuah aktifitas yang menyenangkan karena mata pelajaran ini mempelajari segala sesuatu yang  berkaitan dengan kehidupan sehari–hari. Diharapkan dari jumlah 23 siswa tersebut minimal 86,95% atau 20siswa yang dapat belajar tuntas diatas KKM.
.
1.      Identifikasi Masalah
Dari hasil diskusi yang dilakukan penulis dengan teman sejawat, menemukan indikasi bahwa rendahnya hasil belajar siswa disebabkan oleh:
a, Kurangnya konsentrasi siswa dalam mengikuti pelajaran
b, Minat belajar siswa rendah
c,Kurangnya alat peraga yang menarik
d, Penggunaan metode yang belum mendukung proses pembelajaran.

      2. Analisis Masalah
Dari  hasil identifikasi masalah diatas, factor penyebab dari ketidak keberhasilan dalam pembelajaran IPA Kompetensi Dasar mengidentifikasi sifat-sifat benda berdasarkan pengamatan melalui benda padat, cair dan gas pada siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri 05 Mendelem , adapun factor penyebabnya :
a, Guru kurang memberi bimbingan terhadap siswa karena waktu pembelajaran rendah.
b. Guru hanya menggunakan metode ceramah
c. Guru tidak menggunakan alat peraga yang tepat.
d. Guru terlalu cepat dalam memberikan materi.
e.  Guru kurang memotivasi siswa dengan memberi kesempatan bertanya dan   bimbingan dalam berlatih.
f. Guru kurang memberikan pertanyaan secara merata sehingga siswa menjadi pasif.


3. Alternatif  Dan Pemecahan Masalah
Bedasarkan masalah di atas yang menjadi prioritas dalam pemecahan masalah tersebut adalah penggunaan metode eksperimen untuk meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa, Adapun alternative tindakan yang dapat di lakukan adalah sebagai berikut :
a.       Membangun pemahaman siswa melalui kegiatan sehari-hari
b.      Mengembangkan rasa ingin tahu siswa dengan tanya jawab
c.       Menumbuhkan keaktifan siswa dalam pembelajaran melalui kegiatan sehari-hari
d.      Penggunaan metode eksperimen untuk meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa
.
B.       Perumusan Masalah
Berdasarka nlatar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1.          “ Apakah penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan pemahaman siswa untuk mata pelajaran IPA kopetensi dasar mengidentifikasi sifat-sifat benda berdasarkan pengamatan melalui benda padat, cair dan gas pada siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri 05 Mendelem UPPK Belik Kabupaten Pemalang tahun pelajaran  2014/2015. “
2.         Apakah penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran IPA untuk kompetensi dasar Mengidentifikasi sifat-sifat benda berdasarkan pengamatan melalui benda padat, cair dan gas.
Pada siswa kelas III SDN 05 Mendelem, UPPK Belik, Kabupaten Pemalang tahun pelajaran  2014/2015? “

C.       Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
1.         Tujuan umum perbaikan pembelajaran ini adalah :
a.         Untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesionalisme (PDGK 4501) pada program S1 PGSD
b.        Untuk meningkatkan profesionalitas guru dalam mengelola pembelajaran.
c.         Untuk memperbaiki pembelajaran dengan sasaran hasil belajar siswa
2.         Tujuan khusus peneliti melakukan perbaikan pembelajaran adalah :
a.         Melalui pendekatan pembelajaran dengan metode eksperimen dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri 05 Mendelem ,tahun pelajaran 2014/2015.
b.        Meningkatkan hasil belajar IPA kompetensi dasar mengidentifikasi sifat-sifat benda berdasarkan pengamatan melalui benda padat, cair dan gas pada siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri 05 Mendelem, tahun pelajaran 2014/2015.

D.      Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran.
Adapun manfaat Penelitian ini bagi guru, siswa dan institusi pendidikan secara umum, adalah sebagai berikut :
1.      Bagi Guru
a.         Memperoleh pengalaman professional dalam menyusun Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
b.         Meningkatkan kemampuan dan kreatifitas guru dalam pembelajaran.
c.         Meningkatkan kepekaan guru dalam melakukan tindakan kelas yang tepat dalam pembelajaran sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
d.        Sarana bagi guru untuk mengaktifkan siswa dalam pembelajaran.
2.    Bagi Siswa
a.       Meningkatkan pemahaman terhadap materi pembelajaran.
b.      Meningkatkan motivasi dan keaktifan dalam pembelajaran.
c.       Memecahkan ketrampilan dalam memecahkan suatu masalah.
d.      menanamkan kebiasaan kepada siswa untuk membangun kerja sama, tenggang rasa dan saling menghargai.
e.       Meningkatkan prestasi hasil belajar.
3.      Bagi Institusi
a.         Untuk meningkatkan prestasi sekolah dengan  mendorong guru-guru untuk mengembangkan wawasan profesionalnya meningkatkan mutu pendidikan.
b.         Untuk mengadakan perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas
c.         Proses pembelajaran di sekolah berjalan efektif.
b.         Sebagai ajang diskusi dalam memperbaiki  kinerja guru.
c.         Sebagai motivasi dalam pengembangan professional sesama guru.
4.         Pendidikan secara umum :
1.         Memecahkan masalah bersama dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.
2.         Tercapainya tujuan pendidikan nasional.



BAB II
KAJIAN PUSTAKA

1.      Pengertian Model Pembelajaran
Model pembelajaran merupakan salah satu dari konsep mengajar, dimana konsep mengajar merupakan suatu proses yang kompleks, tidak hanya sekedar menyampaikan informasi dari guru kepada siswa, banyak kegiatan maupun tindakan yang harus dilakukan, terutama bila diinginkan hasil belajar yang lebih baik pada seluruh siswa, oleh karena rumusan pengertian mengajar tidaklah sederhana, dalam arti membutuhkan rumusan yang dapat meliputi seluruh kegiatan dan tindakan dalam perbuatan mengajar itu sendiri (Muhammad Ali, 1992). Model pembelajaran merupakan konsep dalam proses pembelajaran yang diwujudkan dalam berbagai tindakan yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Arends (1997) mengatakan bahwa model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial. Maksud dari definisi tersebut model pembelajaran adalah suatu perencanaan pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran.
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar (Trianto, 2007:7). Merujuk pada definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran memberikan kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar.
2.      Model Pembelajaran

Menurut Ryder (2003), model seperti mitos dan metafor, dapat membantu kita memahami sesuatu. Apakah model itu diturunkan oleh seseorang atau merupakan hasil dari penelitian, setiap model menawarkan pemahaman tertentu secara lebih mudah.
Model desain pembelajaran menawarkan struktur dan pemahaman tentang model desain pembelajaran. Membuat para pengembang memahami masalah, merinci masalah ke dalam unit-unit yang lebih mudah diatasidan menyelesaikan masalah pembelajaran.
                 Nilai sebuah model pembelajaran ditentukan dalam konteks yang digunakan. Model mengandung maksud tertentu bagi pengguna, menawarkan penyelesaian dari beban pembelajaran dan menyajikan fokus dan arah untuk mencapai hasil yang lebih baik.
Di dalam proses belajar mengajar, guru harus memiliki strategi, agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan.Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu ialah harus menguasai teknik-teknik penyajian, atau biasanya disebut metode mengajar (Roestiyah N.K, 1993:1).
Teknik penyajian pelajaran adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh guru atau instruktur.Pengertian lain ialah sebagai teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas, agar pelajaran tersebut dapat ditangkap, dipahami dan digunakan oleh siswa dengan baik. Salah satu teknik penyajian pelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik penyajian pelajaran eksperimen atau disebut juga dengan metode eksperimen.
Dengan adanya kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan maka segala sesuatu memerlukan eksperimentasi. Begitu juga dalam cara mengajar guru di kelas digunakan teknik eksperimen, yaitu salah satu cara mengajar di mana siswa melakukan suatu percobaan tentang suatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan kekelas dan dievaluasi oleh guru.
3.      Pengertian metode eksperimen

Menurut Syaiful Bahri Djamarah (1995) metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Kemudian Mulyani Sumantri, dkk (1999) mengatakan bahwa metode eksperimen diartikan sebagai cara belajar mengajar yang melibatkan siswa dengan mengalami dan membuktikan sendiri proses dan hasil percobaan. Menurut Roestiyah (2001:80) Metode eksperimen adalah suatu cara mengajar, di mana siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru.
Menurut Schoenherr (1996) yang dikutip oleh Palendeng (2003:81) metode eksperimen adalah metode yang sesuai untuk pembelajaran sains, karena metode eksprimen mampu memberikan kondisi belajar yang dapat mengembangkan kemampuan berfikir dan kreativitas secara optimal.
Siswa diberi kesempatan untuk menyusun sendiri konsep-konsep dalam struktur kognitifnya, selanjutnya dapatdiaplikasikan dalam kehidupannya.Metode Eksperimen menurut Al-farisi (2005:2) adalah metode yang bertitik tolak dari suatu masalah yang hendak dipecahkan dan dalam prosedur kerjanya berpegang pada prinsip metode ilmiah.Menurut Joseph Mbulu, 2001:58.
Metode eksperimen adalah cara penyajian bahan pelajaran di mana siswa melakukan eksperimen (percobaan) dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar dengan metode eksperimen, siswa diberi pengalaman untuk mengalami sendiri tentang suatu objek, menganalisis, membuktikan, dan menarik kesimpulan tentang suatu objek keadaan.
Metode eksperimen merupakan metode yang umum digunakan pada ilmu eksak seperti biologi, fisika atau ilmu-ilmu alam lainnya.Namun, yang perlu diingat, dalam metode penelitian ilmu sosial dikenal juga metode eksperimen untuk menjelaskan sebuah fenomena.Untuk memudahkan pemahaman konsep-konsep teoristis yang disajikan, guru hendaknya menugaskan murid-murid untuk melakukan eksperimen.
Sebuah eksperimen dapat dilakukan murid-murid untuk menguji hipotesis suatu masalah dan kemudian menarik kesimpulan. Dengan menggunakan metode eksperimen murid diharapkan :(1) ikut aktif mengambil bagian dalam kegiatan-kegiatan belajar untuk dirinya. (2) Murid belajar menguji hipotesis dan tidak tergesa-gesa mengambil kesimpulan, ia berlatih berpikir ilmiah dan (3) mengenal berbagai alat untuk melakukan eksperimen dan memiliki keterampilan menggunakanalat-alat tersebut. Agar pelaksanaan eksperimen dapat berjalan lancar maka: (1) Guru hendaknya merumuskan tujuan eksperimen yanga akan dilaksanakan murid (2) Guru bersama murid mempersiapkan perlengkapan yang dipergunakan (3) Perlu memperhitungkan tempat dan waktu (4) Guru menyediakan kertas kerja untuk pengarahan kegiatan murid (5) Guru membicarakan masalah yanga akan yang akan dijadikan eksperimen (6) Membagi kertas kerja kepada murid (7) Murid melaksanakan eksperimen dengan bimbingan guru, dan (8) Guru mengumpulkan hasil kerja murid dan mengevaluasinya, bila dianggap perlu didiskusikan secara klasikal. Metode eksperimen tepat dipergunakan:
a.       Apabila akan memberikan ketrampilan tertentu.
b.      Untuk memudahkan berbagai jenis kemudahan berbagai jenis penjelasan, sebab penggunaan bahasa lebih terbatas.
c.       Untuk menghindari verbalisme.
d.      Untuk membantu anak memahami dengan jelas jalannya suatu proses dengan penuh perhatian, sebab lebih menarik..
4.      Pembelajaran IPA SD

A.    Definisi Pembelajaran
            Kata pembelajaran menurut Sagala dan Syaiful (2004:45) adalah terjemahan dari instruksi yang banyak digunakan dalam dunia pendidikan di Amerika Serikat.Istilah ini banyak dipengaruhi oleh aliran psikologi kognitif wholistik, yang menempatkan siswa sebagai sumber dari kegiatan.Sedangkan pengertian pembelajaran menurut Dimyati dan Mudjiono (1999:297) menyatakan bahwa “Pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional untuk membuat siswa berjalan secara aktif yang menekankan pada penyediaan sumber belajar”.
            Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru yang terprogram dan sistematis dimana guru berinteraksi dengan peserta didik dengan menggunakan sumber belajar.
B.     Media Pembelajaran IPA
1.      Pengertian Media
            Media berasal dari bahasa latin medium yang artinya perantara yang membawa pesan dari sumber untuk disampaikan kepada penerima pesan (Sri Anilah W, 1997: 6). Media dapat mempertinggi kualitas proses belajar mengajar yang berpengaruh pada meningkatnya hasil belajar siswa. Menurut E. De Corte dan W.S. Winkel ( 1996: 285 ) menjelaskan media pembelajaran adalah suatu sarana non personal (bukan manusia) yang digunakan atau disediakan oleh pengajar, memegang peranan dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan intruksional.
            Menurut Nea ( Hernawan, 2008: 11.18 ) media pembelajaran sebagai sarana komunikasi, baik dalam bentuk cetak maupun pandang dengar termasuk perangkat kerasnya. Wilbur Schramm ( Hernawan, 2008: 11.18 ) mendefinisikan media pembelajaran sebagai teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pembelajaran. Sedangkan Miarso (Hernawan, 2008: 11.18 ) mengemukakan media pembelajara adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, dan kemampuan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa.
            Menurut Rudi Susilana (  Rahadi, 2003: 66 ) menjelaskan media pembelajaran digunakan dalam pembelajaran harus memperhatikan hal-hal berikut :
a.        Tujuan pembelajaran.
b.      Situasi belajar.
c.       Kemudahan.
d.      Ekonomis.
e.       Fleksibilitas.
f.       Kepraktisan dan kesederhanaan.
g.      Kemampuan guru.
2.      Macam-Macam Media
Memperhatikan begitu banyak media yang dapat digunakan untuk kepentingan pembelajaran, beberapa ahli mencoba mengidentifikasi dan membuat klasifikasi media. Schramm ( Hermawan, 2008 : 11.19 ) mengklasifkasikan media menjadi dua jenis, yaitu media sederhana dan media canggih. Sedangkan menurut Bretz ( Hermawan, 2008 : 11.19 ) menggolongkan media ke dalam kelompok media cetak, media audio, media visual diam, media visual gerak, media audiovisual diam, dan media audiovisual gerak.
Selain itu Tosti dan Ball ( Hermawan, 2008 : 11.19 ) menyusun pengelompokkan media menjadi enam kelompok media penyaji, yaitu (a) kelompok kesatu: grafis, bahan cetak, dan gambar diam, (b) kelompok kedua: media proyeksi diam, (c) kelompok ketiga: media audio, (d) kelompok keempat: media gambar hidup/film, (e) kelompok kelima: media televise, dan (f) kelompok keenam: multi media
C.     Ruang Lingkup
Ruang lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI meliputu aspek –aspek berikut ;
1.      Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan, dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan.
2.      Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat, gas.
3.      Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana.
4.      Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi tata surya, dan benda-benda langit lainnya.
D.    Hipotesis
Melalui metode pembelajaran eksperimendapat :
1.      Meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA tentang sifat-sifat benda berdasarkan pengamatan melalui benda padat, cair dan gas pada siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri 05 Mendelem UPPK Belik, Kabupaten Pemalang Tahun Pembelajaran 2014/2015
2.      Meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran tentang sifat-sifat benda berdasarkan pengamatan melalui benda padat, cair dan gas pada siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri IPA 05 Mendelem UPPK Belik, Kabupaten Pemalang Tahun Pembelajaran 2014/2015
E.     Kriteria Keberhasilan
            Kriteria keberhasilan siswa dalam penelitian ini adalah ketentuan-ketentuan yang dapat menunjang keberhasilan siswa dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran diantaranya adalah; Strategi pembelajaran yang tepat, penguasaan materi, metode yang tepat, alat peraga, keaktifan siswa, minat belajar siswa dalam pembelajaran.Hal ini dpat diukur dari hasil kerja siswa dan hasil tes formatif.
            Indikator yang digunakan untuk mengukur peningkatan keberhasilan siswa dalam penelitian adalah ketuntasan siswa dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan. Siswa dianggap tuntas dalam pembelajaran apabila tingkat penguasaan materi telah mencapai  minimal 75% atau tuntas diatas KKM.Adapun kriteria keberhasilan dalam upaya perbaikan pembelajaranyang digunakan dalam penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut:
1.      Proses perbaikan pembelajaran dinyatakan berhasil jika minimal 75% siswa menguasai materi yang diberikan.
2.      Proses perbaikan pembelajaran berhasil jika evaluasi siswa mencapai minimal 85% dapat belajar tuntas diatas KKM 6,5.
3.      Proses perbaikan pembelajaran dinyatakan berhasil jika keaktifan siswa dalam pembelajaran meningkat.

            Pada akhir penelitian tindakan kelas (PTK) ini dinyatakan berhasil jika terjadi peningkatan motivasi,keaktifan dan prestasi belajar siswa di kelas III  pada mata pelajaran IPA, dengan menggunakan metode eksperimen pada kompetensi dasarmengidentifikasi sifat-sifat benda berdasarkan pengamatan melalui benda padat, cair dan gas pada siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri 05 Mendelem UPPK Belik, Kabupaten Pemalang Tahun Pembelajaran 2014/2015.







BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A.      Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian
1)   Subjek Penelitian
Subjek  penelitian ini adalah siswa kelas III SD Negeri 05 Mendelem semester 1 tahun pelajaran 2014/2015 jumlah siswa kelas III adalah 25 orang siswa yang terdiri dari 7 siswa laki-laki dan 19 siswa perempuan. Sedangkan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah pembelajaran dengan metode eksperimen pada mata pelajaran IPA tentang menjelaskan sifat-sifat benda berdasarkan pengamatan melalui benda padat, cair dan gas.
2)      Tempat Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul “ Penggunaan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Pemahaman Dan Hasil Belajar Siswa Materi Mengidentifikasi Sifat-Sifat Benda Berdasarkan Pengamatan Di Kelas III SD Negeri 05 Mendelem Kecamatan Belik “, ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 05 Mendelem, Unit Pengelola Pendidikan Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang. Lokasi sekolah SD Negeri 05 Mendelem berada di Dukuh Jumbleng Rt 01 Rw 12 Desa Mendelem Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang. Lokasi  cukup sulit dijangkau, karena berada di wilayah perbukitan. Memiliki 6 ruang kelas, 1 kantor, 1 ruang perpustakaan, serta 1 WC Guru, 1 WC siswa, serta halaman sekolah, gedung SD NEGERI 05 MENDELEM terletak di dua lokasi yang berbeda, dengan jarak sekitar 300 M dari lokal yang satu ke lokal yang lain. Keadaan diatas didukung dengan 1 orang Kepala Sekolah, dibantu 6 orang kelas, 2 guru mapel, 1 tenaga perpustakaan, dan 1 penjaga sekolah. Fasilitas pembelajaran cukup memenuhi syarat antara lain ruangkondusif, media pembelajaran yang cukup, 5 perangkat komputer, 1 pesawat televisi, dan 1 unit DVD.

3)      Waktu PenelitianPelaksanaan Penelitian
Penelitian yang mengambil judul “ Penggunaan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Pemahaman Dan Hasil Belajar Siswa Materi Mengidentifikasi Sifat-Sifat Benda Berdasarkan Pengamatan Di Kelas III SD Negeri 05 Mendelem Kecamatan Belik “, ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 05 Mendelem, Unit Pengelola Pendidikan Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang. Lokasi sekolah SD Negeri 05 Mendelem berada di Dukuh Jumbleng Rt 01 Rw 12 Desa Mendelem Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang, dilaksanakan selama delapan pertemuan yaitu dari bualan September sampai dengan bulan Nopember tahun 2014, dengan rincian pada Tabel 1 dan Tabel 2


Tabel 3.1 Jadwal Perbaikan Pembelajaran Mata Pelajaran IPA


NO

HARI/TANGGAL

JAM KE

MATA PELAJARAN

KEGIATAN
1.
Sabtu, 7 September 2014
1-2
IPA
Pra Siklus
2.
Kamis, 19 September 2014
1-2
IPA
I
3.
Sabtu, 5 Oktober 2014
1-2
IPA
II








Tabel 3.2 Waktu Penelitian

NO
Uraian Pekerjaan
Bulan ( Tahun 2014)
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember
1.
Menyusun Proposal Penelitian Tindakan Kelas




















2.
Menyusun Instrumen




















3.
Pengumpulan data dan melaksanaan Tindakan Siklus I
Siklus II




















4.
Analisa Data




















5.
Pembahasan




















6.
Laporan hasil penelitian


























4)      Pihak yang Membantu Penelitian

a.       Kepala Sekolah SD Negeri 05 Mendelem
   NAMA     : KUSEN, S.Pd
                  NIP           : 195612141978021002
b.      Teman Sejawat
                  NAMA      : YUSUP RIYANTO, S.Pd.SD
                  NIP           : 19790216 2006041013


B.            Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
1.  Pra siklus
Penulis melakukanpembelajaran dan mengawalinya dengan apersepsi serta mengkondisikan siswa apa yang harus dikuasainya. Penulis  memaparkan materi pembelajaran dengan metode ceramah, dari awal sampai dengan akhir tanpa disertai media pembelajaran.
Setelah penulis memberikan tes formatif, pemberian nilai dan menganalisis nilai yang diperoleh siswa. Dari nilai yang diperoleh ternyata hasilnya sangat tidak memuaskan. Rata-rata nilai 50,22 padahal KKM untuk materi ini adalah 65. Dari 25 siswa hanya 7 siswa yang memperoleh nilai diatas 65, berarti tingkat ketuntasan 26,26 %, rentang nialai pada setiap tahap ini 40-75. Sedangkan aktifitas belajar siswa 50 %.

2.      Siklus I
a.       Perencanaan
Perencanaan adalah segala aktifitas yang dilakukan oleh guru/peneliti sebelum pelaksanaan pembelajaran/ masuk kelas.Yang termasuk dalam perencanaan adalah :
1)       Diskusi dengan teman sejawat untuk membahas aspek-aspek pembelajaran yang menjadi objek obeservasi.
2)       Konsultasi dengan dosen pembimbing untuk mempertajam masalah dan mencari solusinya.
3)       Menyiapkan prasarana yang diperlukan misalnya media, alat peraga dan sumber pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran.
4)       Menyiapkan lembar observasi yang akan digunakan teman sejawat untuk mencatat data selama PBM berlangsung.
5)       Menyiapkan soal-soal evaluasi yang digunakan untuk mengetahui daya serap siswa tentang pelajaran.
6)       Menyusun RPP (Rencana Perbaikan pembelajaran).
7)       Setelah RPP disetujui oleh pembimbing, peneliti minta ijin kepada kepala sekolah untuk melaksanakan perbaikan pembelajaran siklus I
8)       Menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS).
b.         Pelaksanaan
Beberapa tindakan yang penulis lakuakan sesuai dengan langkah- langkah pembelajaran RPP I yaitu :
1. Kegiatan Awal( 10 menit )
a.  Gurumengatur situasi kelas, berdoa, mengabsen siswa.
b. Guru mengajukan pertanyaan sebagai apersepsi “ Anak-anak coba perhatikan benda-benda yang ada disekitarmu? “
c.  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
2. Kegiatan Inti( 40 menit )
a.       Secara klasikal guru menyampaikan penjelasan singkat tentang mengidentifikasi sifat-sifat benda berdasarkan pengamatan melalui benda padat, cair dan gas.
b.      Siswa secara klasikal dengan bimbingan guru menyebutkan sifat-sifat benda.
c.      Siswa secara klasikal memperhatikan eksperimen yang dilakukan guru tentang sifat-sifat benda.
d.      Siswa secara klasikal melakukan tanya jawab tentang sifat-sifat benda.
e.       Siswa secara klasikal memperhatikan paparan guru tentang peristiwa dari perubahan sifat-sifat benda.
f.       Siswa dibimbing guru dalam kelompok besar melakukan demonstrasi tentang sifat-sifat benda.
g.      Siswa secara klasikal mengerjakan soal-soal latihan dari guru untuk memperdalam penguasaan materi.
3. Kegiatan Akhir ( 15 menit )
a.   Siswa bersama guru membuat kesimpulan.
    b.   Siswa mengerjakan tes formatif.
    c.   Siswa dan guru mengoreksi hasil tes formatif.
d.  Guru menganalisis hasil tes formatif siswa.
5. Tindak lanjut( 5 menit )
a.       Apabila siswa telah memperoleh nilai sama atau di atas KKM , maka diberi tugas pengayaan.
b.      Apabila siswa mendapatkan nilai di bawah KKM maka diadakan program perbaikan pada indikator yang belum tercapai.
a.       Pengamatan
Sedangkan untuk melihat hasil perbaikan pembelajaran, pada akhir pembelajaran penulis mengadakan tes formatif.Kualitas perbaikan pembelajaran dicantumkan dalam tabel penilaian.Setelah perbaikan pembelajaran pada siklus II selesai, penulis dan pengamat melakukan dialog mengenai pelaksanaan perbaiakan. Hasil dialog ini menjadi bahan refleksi bagi penulis.
Perbaikan pembelajaran yang telah baik dipertahankan dan yang belum baik ditingkatkan pada siklus berkutnya. Aspek-aspek pengamatan pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus II dikategorikan dalam :
1)      Penyajian materi
2)      Partisipasi siswa dalam pembelajaran
3)      Keaktifan siswa dalam memanfaatkan media pembelajaran.
4)      Pemberian kesempatan berpikir.
5)      Proses pembelajaran.
6)      Perhatian guru
b.      Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan analisis-sintesis, interpretasi, dan penjelasan terhadap semua informasi yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan. Dengan kegiatan refleksi ini dapat memahami dan memberikan makna terhadap proses dan hasil yang terjadi sebagai akibat adanya tindakan yang dilakukan. Peneliti dengan refleksi ini mempunyai banyak kesempatan untuk meningkatkan kritis mereka.

B.     Teknik Analisis Data
Penelitian ini dikatakan berhasil memenuhi tujuan manakala perolehan nilai tes siswa baik perorangan maupun rata-rata kelasnya meningkat sesuai target yang diharapkan. Berikut ini adalah teknik Analisis data yang dilakukan oleh peneliti dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran pada mata pelajaran IPA tentang Mengidentifikasi Sifat-Sifat Benda Berdasarkan Pengamatan Di Kelas III SD Negeri 05 Mendelem Kecamatan Beliktahun pelajaran 2014/2015
1.      Data Ulangan Harian.
a.       Data-data yangterkumpul dari hasil tes/ulangan siswa dianalisis dengan menggunakan analisis diskriptif komparatif yaitu membandingkan secara kuantitatif dan kualitatif pada masing-masing siklus pembelajaran termasuk pada keadaan pratindakan. Data ulangan harian diolah dengan cara :
b.      Menghitung jumlah siswa yang tuntas belajar, yaitu dihitung jumlah siswa yang memperoleh nilai 66 keatas (≥ 66)
c.       Menentukan prosentase tuntas belajar klasikal, dengan rumus :
      Tuntas belajar klasikal = ∑ ≥ 66
                                                                X 100 %
                                               ∑ siswa
2.      Data Tugas Siswa
Data tugas diskusi kelompok siswa yang terkumpul diolah dengan cara menghitung jumlah siswa yang memperoleh nilai 75 keatas.
3.      Data Angket Siswa
Data angket siswa untuk mencari akar masalah, diolah dengan mengumpulkan data jawaban angket.Selanjutnya data tersebut diolah untuk mencapai indicator masalah.
4.      Data Observasi Proses Pembalajaran.
Data observasi kelas dari teman sejawat  terhadap guru dan terhadap siswa dihitung dengan skor baik = 3, sedang= 2, dan kurang = 1.
5.      Data Angket Aktivitas Belajar IPA Siswa
Data angket aktivitas belajar IPA siswa yang terkumpul untuk mengetahui tingkat partisipasi siswa dalam proses pembelajaran.

3.      Siklus II
c.       Rencana
Perencanaan siklus II diantaranya :
1)   Membuka dan menyiapkan alat pelajaran
2)      Menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus dikuasai siswa setelah menempuh proses perbaikan.
3)      Melakukan kegiatan apersepsi melalui pengulangan atau tanya jawab materi pembelajaran.
4)      Menjelaskan materi pembelajaran dengan memanfaatkan benda padat, cair dan gas.
5)      Bersama-sama dengan siswa menyimpulkan materi pembelajaran
6)      Pada akhir pembelajaran mengadakan evaluasi, memberi nilai dan mengadakan analisis pada nilai.
d.      Pelaksanaan
Beberapa tindakan yang penulis lakukan sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran RPP II yaitu :
1)      Kegiatan awal
a.       Guru mengatur situasi kelas, berdoa, mengabsen siswa
b.      Guru mengajukan pertanyaan sebagai apersepsi
“ Apakah benda-benda disekitarmu merupakan benda padat, cair atau gas?”
c.       Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
2)      Kegiatan Inti
a.       Secara klasikal guru menyampaikan penjelasan singkat tentang, sifat-sifat benda dan contoh benda padat, cair dan gas dengan menggunakan alat peraraga batu, air, gelas, ember, balon.
b.      Siswa secara klasikal memperhatikan demonstrasi guru.
c.       Siswa secara klasikal dengan bimbingan guru menyebutkan sifat-sifat cahaya.
d.      Siswa dibagi dalam kelompok kecil melaksanakan eksperimen tentang sifat-sifat benda.
e.       Siswa secara klasikal melakukan tanya jawab tentang sifat-sifat benda.
f.       Siswa secara klasikal memperhatikan paparan guru tentang benda-benda yang ditemuinya dalam kehidupan sehari-hari
g.      Siswa secara klasikal  mengerjakan soal-soal latihan  dari guru untuk memperdalam penguasaan materi
3)      Kegiatan Akhir ( 15 menit )
a.       Siswa bersama guru membuat simpulan
b.      Siswa mengerjakan tes formatif
c.       Siswa dan guru mengoreksi hasil tes formatif
d.      Guru menganalisis hasil tes formatif siswa
4)      Tindak lanjut
a.       Apabila siswa telah memperoleh nilai sama atau di atas KKM , maka diberi tugas pengayaan
b.      Apabila siswa mendapatkan nilai di bawah KKM maka diadakan program perbaikan pada indikator yang belum tercapai.
e.       Pengamatan
Sedangkan untuk melihat hasil perbaikan pembelajaran, pada akhir pembelajaran penulis mengadakan tes formatif.Kualitas perbaikan pembelajaran dicantumkan dalam tabel penilaian.Setelah perbaikan pembelajaran pada siklus II selesai, penulis dan pengamat melakukan dialog mengenai pelaksanaan perbaiakan. Hasil dialog ini menjadi bahan refleksi bagi penulis.
Perbaikan pembelajaran yang telah baik dipertahankan dan yang belum baik ditingkatkan pada siklus berkutnya. Aspek-aspek pengamatan pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus II dikategorikan dalam :
5)      Penyajian materi
6)      Partisipasi siswa dalam pembelajaran
7)      Keaktifan siswa dalam memanfaatkan media pembelajaran.
8)      Pemberian kesempatan berpikir.
9)      Proses pembelajaran.
10)  Perhatian guru
f.       Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan analisis-sintesis, interpretasi, dan penjelasan terhadap semua informasi yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan. Dengan kegiatan refleksi ini dapat memahami dan memberikan makna terhadap proses dan hasil yang terjadi sebagai akibat adanya tindakan yang dilakukan. Peneliti dengan refleksi ini mempunyai banyak kesempatan untuk meningkatkan kritis mereka.

C.     Teknik Analisis Data
            Penelitian ini dikatakan berhasil memenuhi tujuan manakala perolehan nilai tes siswa baik perorangan maupun rata-rata kelasnya meningkat sesuai target yang diharapkan. Berikut ini adalah teknik Analisis data yang dilakukan oleh peneliti dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran pada mata pelajaran IPA tentang sifat-sifat -sifat benda berdasarkan pengamatan melalui benda padat, cair dan gas SD Negeri 05 Mendelem tahun pelajaran 2014/2015.
D.    Data Ulangan Harian.
Data-data yangterkumpul dari hasil tes/ulangan siswa dianalisis dengan menggunakan analisis diskriptif komparatif yaitu membandingkan secara kuantitatif dan kualitatif pada masing-masing siklus pembelajaran termasuk pada keadaan pratindakan. Data ulangan harian diolah dengan cara :
1)      Menghitung jumlah siswa yang tuntas belajar, yaitu dihitung jumlah siswa yang memperoleh nilai 66 keatas (≥ 66)
2)      Menentukan prosentase tuntas belajar klasikal, dengan rumus :
      Tuntas belajar klasikal = ∑ ≥ 66
                                                                X 100 %
                                               ∑ siswa
E.     Data Tugas Siswa
Data tugas diskusi kelompok siswa yang terkumpul diolah dengan cara menghitung jumlah siswa yang memperoleh nilai 75 keatas.
F.      Data Angket Siswa
Data angket siswa untuk mencari akar masalah, diolah dengan mengumpulkan data jawaban angket.Selanjutnya data tersebut diolah untuk mencapai indicator masalah.
G.    Data Observasi Proses Pembalajaran.
Data observasi kelas dari teman sejawat  terhadap guru dan terhadap siswa dihitung dengan skor baik = 3, sedang= 2, dan kurang = 1.
H.    Data Angket Aktivitas Belajar IPA Siswa
Data angket aktivitas belajar IPA siswa yang terkumpul untuk mengetahui tingkat partisipasi siswa dalam proses pembelajaran.





















No comments:

Post a Comment